Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Bank Sentral Swiss Kerek Suku Bunga 50 Bps Meski Ada Krisis Credit Suisse

Swiss National Bank menaikkan suku bunga acuan menjadi 1,5 persen, sejalan dengan proyeksi sebagian besar ekonom.
Kantor pusat Swiss National Bank (SNB) di Bern, Swiss, pada hari Rabu, 15 Maret 2023./Bloomberg
Kantor pusat Swiss National Bank (SNB) di Bern, Swiss, pada hari Rabu, 15 Maret 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Swiss National Bank (SNB) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dan mengisyaratkan kenaikan lanjutan ke depannya, terlepas dari tekanan sektor perbankan akibat kejatuhan bank terbesar kedua di Swiss, Credit Suisse, yang menjadi pusat gejolak perbankan global.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (24/3/2023), pejabat SNB menaikkan suku bunga menjadi 1,5 persen, sejalan dengan proyeksi sebagian besar ekonom sebelum pengambilalihan Credit Suisse Group AG oleh UBS Group AG mengaburkan prospek ekonomi dengan turbulensi pasar yang memburuk awal pekan ini.

"Tidak dapat dikesampingkan bahwa kenaikan tambahan tingkat kebijakan SNB akan diperlukan untuk memastikan stabilitas harga dalam jangka menengah," ungkap Gubernur SNB kata Thomas Jordan dalam sebuah pernyataan.

Jordan melanjutkan bahwa bank sentral Swiss akan menyediakan kondisi moneter yang sesuai dan tetap bersedia aktif di pasar valuta asing.

Pengumuman suku bunga kebijakan bank sentral Swiss ini sejalan dengan sikap Bank Sentral Eropa atau ECB yang menaikkan suku bunga acuan dengan besaran yang sama pekan lalu. Para pejabat SNB mengakui bahwa kekacauan sektor keuangan telah menjadi gangguan.

"Kebangkrutan Credit Suisse akan memiliki konsekuensi serius bagi stabilitas keuangan nasional dan internasional, serta ekonomi Swiss," kata Jordan.

Kepala ekonom Bank J Safra Sarasin Karsten Junius mengatakan bahwa SNB terdengar lebih hawkish dari yang diperkirakan.

"Kami memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni," ungkapnya.

Meskipun pertumbuhan indeks harga konsumen di Swiss kurang dari setengah kawasan euro di sekitarnya dan tergolong rendah menurut standar internasional, akselerasi tak terduga di bulan Februari dan kekhawatiran akan potensi tekanan upah memicu kekhawatiran yang meningkat dari para pejabat.

Langkah ini memungkinkan Swiss untuk mempersempit perbedaan dengan suku bunga ECB dan the Fed yang lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper