Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Naik 15 Persen, Pemerintah Diminta Tambah Pasokan Pangan

Kenaikkan harga bahan pokok jelang Ramadan saat ini naik sekitar 10 persen dari harga normal.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah diminta menambah pasokan sumber bahan pokok seperti daging sapi, ayam, serta bumbu-bumbu seperti cabai, bawang  mengantisipasi melonjaknya permintaan saat Ramadan dan menjelang Lebaran.

Pengamat ekonomi pangan Khudori mengatakan, kenaikan permintaan bahan pangan tersebut saat Ramadan dan menjelang Lebaran bisa mencapai 15 persen.

“Kenaikan permintaan pangan untuk lauk ini akan diikuti permintaan pangan sumber karbohidrat seperti beras dan terigu. Yang tidak ketinggalan adalah bumbu-bumbuan, seperti cabai, bawang merah, putih serta daging ayam dan daging sapi,” ujar Khudori kepada Bisnis, Jumat (24/3/2023).

Dia menuturkan, untuk komoditas yang mudah rusak seperti bumbu-bumbuan, perlu dipastikan pasokan memadai. Dia pun berharap masyarakat yang biasa menggunakan/mengonsumsi dalam bentuk segar, jika pasokan yang segar terbatas bisa dialihkan ke yang diawetkan.

“Toh sudah banyak aneka olahan sambal, juga bawang,” ucap Khudori.

Lebih lanjut, menurut Khudori yang perlu diwaspadai adalah pasokan komoditas pangan yang  masih ada porsi impor, seperti daging sapi, kedelai, dan bawang putih.

“Hanya gula yang pasokan gula konsumsnya, kalau merujuk data yang dirilis Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), cukup memadai,” jelas Khudori.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Pedangan Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengungkapkan kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan saat ini naik sekitar 10 persen dari harga normal. Padahal, permintaan belum begitu signifikan pada awal Ramadan ini.

Misalnya tertinggi di cabai rawit merah saat ini sudah di atas Rp85.000 per kilogram (kg), dan semua jenis cabai sisanya di atas Rp50.000 per kg. Kemudian, bawang merah sudah Rp42.000 per kg, bawang putih yang biasanya Rp28.000-Rp30.000, sekarang sudah Rp35.000 per kg.

Menurutnya, kenaikan ini akan terus terjadi hingga 30 persen di fase pertama menjelang Ramadan.

“Untuk mengatasi kenaikan harga ini, bisa dicegah dengan distribusi dan produksi yang baik,” ucap Abdullah kepada Bisnis, Jumat (24/3/2023).

Dikatakan Abdullah, pihaknya akan bekerja sama meminta petani dan distributor komoditas untuk menyalurkan bahan-bahan pokok ke daerah yang dengan kebutuhan atau permintaan yang cukup tinggi seperti Jabodatabek.

"Sehingga pasokan yang dibutuhkan masyarakat, terutama bahan pokok bisa tercukupi dengan baik. Harganya pun bisa terkendali dengan baik di saat penyalurannya atau ketersediaannya normal," kata dia.

Dilansir Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, mayoritas bahan pangan juga masih naik di rata-rata pasar seluruh Indonesia. Misalnya beras premium naik 0,73 persen jadi Rp13.800 per kg, beras medium Rp11.900 per kg, minyak goreng kemasan premium naik 0,48 persen dibanding kemarin jadi Rp21.000 per liter, daging ayam ras naik 0,85 persen jadi Rp35.600 per kg, cabai merah keriting naik 2,78 persen jadi Rp48.800 per kg, cabai rawit merah naik 0,14 persen jadi Rp72.200 per kg.

Bawang merah naik   0,44 persen jadi Rp36.700 per kg, bawang putih naik 0,31 persen jadi Rp32.800 per kg, telur naik 0,33 persen jadi Rp30.100 per kg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper