Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia memprediksi jumlah penerbangan selama masa angkutan Lebaran 2023 dapat mencapai kisaran 4.900 penerbangan.
Direktur Operasi AirNav Indonesia Mokhammad Khatim memaparkan saat ini AirNav Indonesia melayani sekitar 4.300 hingga 4.600 penerbangan per harinya di sekitar 200 bandara secara nasional.
Khatim memproyeksikan jumlah penerbangan akan meningkat selama masa angkutan Lebaran 2023.
“Kemungkinan bisa sampai kurang lebih 4.900 penerbangan per harinya selama musim mudik Lebaran, kami menggunakan baseline Januari 2019,” katanya dalam acara diskusi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, dikutip Rabu (22/3/2023).
Khatim menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan sistem pemanduan penerbangannya untuk mengantisipasi potensi gangguan cuaca dan kemunculan petir yang berpotensi sistem yang dimiliki AirNav Indonesia.
Dia melanjutkan, AirNav juga siap melayani penerbangan tambahan atau extra flight pada masa angkutan Lebaran 2023.
AirNav akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II (Persero) terkait penyesuaian operasional bandara dan penerbangan tambahan.
Menurutnya, ada beberapa bandara yang tidak beroperasi 24 jam, sementara bandara lain juga ada yang melebihi 24 jam sesuai trafik penerbangan.
“Contohnya seperti di Surabaya, bandaranya tidak beroperasi 24 jam, tetapi karena ada pesawat yang lewat di atas bandaranya, jadi kami di tower 24 jam,” katanya.
Khatim menambahkan, penerbangan di Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang diprediksi akan berkurang.
Hal itu disebabkan karena adanya operasional tol yang sudah memadai dan bisa menjadi pilihan bagi pemudik.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan sejauh ini belum ada maskapai penerbangan yang mengajukan frekuensi tambahan untuk periode angkutan Lebaran 2023.
“Sampai saat ini belum ada permintaan extra flight dari maskapai kita. Pada dasarnya Kemenhub sangat menyambut baik permintaan ini untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama mudik Lebaran,” jelasnya.
Adapun, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub sebelumnya juga telah mengirimkan surat imbauan kepada badan usaha angkutan udara niaga berjadwal dan perusahaan angkutan udara berjadwal asing terkait penambahan penerbangan ini.