Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Air Products Mundur, Pemerintah Jajaki 12 Mitra Baru Gasifikasi Batu Bara

Pemerintah tengah mendekati kembali 12 mitra Pertamina yang sempat menunjukkan minat untuk bergabung dalam proyek gasifikasi batu bara.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah menjajaki peluang kerja sama baru untuk melanjutkan program gasifikasi batu bara selepas mundurnya Air Products & Chemical Inc (APCI) dari dua proyek yang dikembangkan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan PT Kaltim Prima Coal (KPC) pada awal tahun ini.

Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansury, mengatakan kementeriannya tengah mendekati kembali 12 mitra PT Pertamina (Persero) yang sempat menunjukkan minat untuk bergabung dalam proyek gasifikasi batu bara pengganti liquefied petroleum gas (LPG) tersebut. 

“Pertamina sudah memiliki MoU dengan 12 pihak yang akan kita jajaki lagi apakah dari mereka yang sudah pernah MoU tersebut masih ada minat atau tidak,” kata Pahala saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/3/2023). 

Di sisi lain, Pahala mengatakan, kementeriannya masih belum mendapatkan mitra pengganti APCI pada proyek hilirisasi batu bara milik PTBA tersebut. 

Kendati demikian, dia menyatakan bahwa pemerintah mendorong PTBA untuk tetap melanjutkan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) dengan mitra baru mendatang. 

“Sampai saat ini belum ada mitra lain, tapi tetap arahnya ke DME,” ujarnya.

Adapun, kabar mundurnya Air Products pertama kali disampaikan Kementerian ESDM pada awal Maret 2023 yang belakangan dikonfirmasi Direktur Utama PTBA Arsal Ismail saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/3/2023). 

Kepastian itu disampaikan selang dua hari setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas (Ratas) ihwal proyek gasifikasi batu bara bersama menteri terkait, termasuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (7/3/2023). 

Seperti diketahui, Air Products sempat menyatakan kesiapan investasi sebesar US$2,1 miliar atau setara dengan Rp30 triliun untuk pengembangan gasifikasi batu bara menjadi DME bersama dengan PTBA di Muara Enim, Sumatra Selatan. 

Proyek itu ditargetkan commercial operation date (COD) pada kuartal keempat 2027 lewat kepemilikan saham mayoritas APCI sebesar 60 persen dan PTBA dan PT Pertamina (Persero) masing-masing 20 persen. 

Sementara masa kontrak APCI ditenggat selama 20 tahun dengan skema opsi BOT pada akhir kerja sama. 

Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG 1 juta ton per tahun.

Di sisi lain, APCI turut menjalin kerja sama dengan KPC lewat usaha patungan PT Air Products East Kalimantan (PT APEK).

PT APEK yang bergerak dalam bidang usaha industri gasifikasi batu bara menjadi metanol, memiliki rencana investasi sebesar Rp33 triliun dan target kapasitas produksi sebesar 1,8 juta ton metanol per tahun. Proyek hilirisasi ini awalnya ditargetkan rampung pada 2025 mendatang. 

Sebelumnya, BUMI memastikan pihaknya tengah merampungkan kerja sama baru dengan mitra pengganti Air Products & Chemical Inc (APCI) untuk percepatan proyek hilirisasi batu bara menjadi metanol tahun ini.

“Kita tengah memfinalkan rencana pengembangan dengan mitra lain,” kata Direktur BUMI, Dileep Srivastava, saat dihubungi, Rabu (15/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper