Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan tren pariwisata yang akan memengaruhi perilaku wisatawan secara global.
Menurut trendburo, kata Sandi, setidaknya terdapat empat tren utama pariwisata yang bakal berpengaruh terhadap perilaku wisatawan sepanjang 2023.
“Pertama end of ambitions, selesainya ambisi bahwa ke depan, paradigma mereka bekerja adalah mencari healing, fleksibilitas. Kerja-kerja ini sekarang sudah ditinggalkan, mereka mendorong wellness tourism,” kata Sandiaga, dikutip Selasa (21/3/2023).
Kedua, embellished escapism. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, konsumen saat ini lebih banyak mencari hal-hal unik dengan pengalaman-pengalaman yang berbeda. Untuk merespons tren ini, Sandiaga meminta semua pihak untuk tidak hanya fokus pada satu produk wisata saja dengan memberikan pengalaman yang berbeda.
Selanjutnya, adalah always in doubt. Konsumen saat ini jauh lebih skeptis terkait pariwisata. Untuk itu, diperlukan honest review atau ulasan yang jujur, bukan dari kanal pemerintah atau kanal resmi, melainkan dari warganet, sehingga ulasan dari warganet patut diperhatikan dengan baik.
“Indonesia ini sangat diandalkan karena netizennya sangat aktif dan kita mengucapkan banyak terima kasih karena dengan netizen yang aktif kita bisa mendapat review yang honest,” ujarnya.
Baca Juga
Terakhir adalah polycentric lifestyles. “Jadi bukan satu fokus, tapi identitas mereka ini bergerak sesuai dengan ciri khas destinasi dan daya tarik,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kemenparekraf menargetkan kunjungan wisman dapat mencapai 7,4 juta dan wisatawan nusantara mencapai 1,2-1,4 miliar pergerakan sepanjang 2023.
Meski ada ancaman resesi di 2023, Sandiaga optimis pariwisata Indonesia masih memiliki peluang yang baik di tahun depan, terutama dengan kebijakan PPKM yang sudah dihapuskan.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Kemenparekaf bersama pihak-pihak terkait akan berusaha maksimal dengan menyiapkan berbagai program. Khususnya pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan nature dan culture sebagai daya tarik.