Bisnis.com, JAKARTA —Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan mundurnya Air Products & Chemical Inc (APCI) dari proyek gasifikasi batu bara milik PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) dan anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC) tidak bakal mengganggu rencana hilirisasi komoditas emas hitam itu.
Pelaksana Harian Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite menyebut sejumlah investor asal China tertarik untuk mengisi kekosongan investasi hilir batu bara yang ditinggalkan perusahaan asal Amerika Serikat tersebut.
“Beberapa sudah mulai jalan [hilirisasi batu bara], kemarin ada perusahaan China sudah datang,” kata Idris saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Idris mengatakan, sejumlah investor potensial asal China itu tertarik untuk berinvestasi pada sejumlah program hilirisasi batu bara, termasuk gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).
“Oh, banyak yang tertarik, bukan hanya ke PTBA tapi ke KPC dan proyek hilirisasi yang lain juga,” kata dia.
Menurut dia, minat investasi sejumlah perusahaan asing relatif tetap tinggi pada program hilirisasi batu bara tersebut. Dia menuturkan, komitmen investasi pada gasifikasi batu bara bakal bertumbuh signifikan seiring dengan terciptanya pasar dan pembenahan regulasi mendatang.
Baca Juga
“Natural saja kan terciptanya dari supply and demand pasti itu,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian ESDM memastikan Air Products hengkang dari dua proyek gasifikasi batu bara dalam negeri yang dikembangkan masing-masing oleh PTBA dan KPC.
Lewat konferensi pers hari ini, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan, perseroannya tengah berfokus untuk menjajaki potensi kerja sama lain hilirisasi batu bara selain DME yang awalnya ingin dikerjakan bersama dengan APCI.
Sementara itu, BUMI tengah melakukan finalisasi kerja sama anyar dengan mitra strategis pengganti APCI lain awal tahun ini.
Sebelumnya, Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan, pendekatan dengan mitra potensial anyar itu tengah memasuki tahap akhir. Dileep berharap komitmen hilirisasi BUMI dapat segera direalisasikan setelah kerja sama anyar rampung tahun ini.
“Kita sedang tahap finalisasi kerja sama dengan mitra lain [di luar Air Product],” kata Dileep saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).
Adapun, PTBA berencana mengembangkan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME dengan kapasitas produksi 1,4 juta ton DME per tahun. Sementara itu, KPC berencana mengembangkan gasifikasi batu bara menjadi methanol dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton methanol per tahun.