Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamen BUMN Minta Produsen Kereta PT Inka Genjot TKDN

Wamen BUMN meminta PT Inka untuk meningkatkan TKDN dalam produksi kereta dalam negeri.
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur,  Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Agne Yasa
Kegiatan pembuatan kereta Api di PT INKA (Persero) di Madiun, Jawa Timur, Selasa (15/1/2019)./Bisnis-Agne Yasa

Bisnis.com, BANYUWANGI - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta agar PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka kembali memperhatikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksi kereta.

Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo memberi pesan secara khusus kepada Direktur Utama Inka Eko Purwanto bahwa pemerintah menginginkan peningkatan TKDN ke depan.

Dia menilai manufaktur menjadi kunci penting bagi negara berkembang seperti Indonesia dalam bertumbuh menjadi negara maju. manufacturing kunci bertumbuh.

Tiko, sapaan akrabnya, juga menilai masifnya produksi kereta INKA dalam pemenuhan transportasi dalam negeri harus dimanfaatkan sebagai momentun kebangkitan industri manufaktur di Indonesia.

"Pesan utama dari Presiden dan teman-teman Kementerian lain, soal TKDN ini jadi patokan. Dari tahun ke tahun diharapkan meningkat," ujarnya, Kamis (9/3/2023).

Tiko menilai hambatan dan tantangan terbesar untuk TKDN INKA di sektor kereta api berasal dari sisi software dan penggerak kereta yang masih impor. Namun, pemerintah mematok target agar selama depan 5 – 10 tahun mendatang, kedua hal tersebut bisa mulai lakukan di Indonesia

Sisi lain, Tiko juga mengapresiasi upaya berkelanjutan Inka dalam meningkatkan TKDN dengan ikut memproduksi bus listrik di Bandung dan Surabaya.

"Ke depan, kami ingin INKA mendorong mengembangkan kendaraan publik yang berbasis listrik di beberapa daerah. Men-deploy bisnis Inca yang sudah bisa meningkatkan TKDN hingga 60 persen," imbuhnya.

Menurutnya, Tantangan bisnis Inca ke-depan yaitu melakukan penyusunan peta jalan dan rencana aksi yang rinci, sehingga bisa naik level dari melakukan perakitan, menjadi sekaligus melakukan produksi sendiri untuk mayoritas part produk.

Di sisi kinerja keuangan, dia juga berpendapat Inka perlu perhatian agar bisa segera bangkit dari dampak pandemi dan mencetak laba positif di 2023.

"PR berikutnya agar INKA juga menjaga kesehatan keuangan-nya. Dengan proyek yang ada sekarang working capital dan investasi Inka bisa menghasilkan kontribusi pendapatan yang positif dan meningkatkan investasi," tekannya.

Pemerintah, tegasnya, dapat mempertimbangkan untuk menambah Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Inka apabila nanti dibutuhkan investasi tambahan dari sisi peralatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper