Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Bakal Naikkan Pajak Orang Kaya AS Jadi 25 Persen

Biden mengusulkan kenaikan pajak 0,01 persen warga AS terkaya menjadi minimum 25 persen dan warga AS yang menghasilkan US$400.000 per tahun menjadi 39,6 persen.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di bandara militer di Warsawa, Polandia 20 Februari 2023. Evan Vucci/Pool via REUTERS
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di bandara militer di Warsawa, Polandia 20 Februari 2023. Evan Vucci/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengusulkan serangkaian kenaikan pajak baru bagi miliarder, investor kaya, dan perusahaan dalam proposal terbarunya kepada Kongres mengenai prioritas pajak dan pengeluaran.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (9/3/2023), dalam proposal yang dijadwalkan dirilis hari ini, Biden mengusulkan kepada Kongres kenaikan pajak penghasilan bagi miliarder menjadi minimum 25 persen, menurut pejabat Gedung Putih yang mengetahui isi proposal namun enggan disebutkan namanya.

Proposal Biden akan mewajibkan 0,01 persen warga AS terkaya membayar tarif pajak 25 persen. Proposal Biden juga akan meningkatkan tarif pajak teratas bagi warga AS yang menghasilkan US$400.000 per tahun menjadi 39,6 persen dari 37 persen.

Selain itu, proposal tersebut juga mengusulkan kenaikan tarif pajak atas keuntungan modal investasi hampir dua kali lipat menjadi 39,6 persen dari 20 persen dan menaikkan pajak penghasilan pada perusahaan dan warga kaya.

Proposal ini pada dasarnya adalah pengulangan paket ekonomi Build Back Better. Peluang proposal ini disetujui dan disahkan oleh Kongres terbilang kecil, terutama karena saat ini Partai Republik menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sebelumnya, Biden tidak dapat mengesahkan kenaikan pajak serupa ketika Demokrat mengendalikan kedua kamar Kongres, dan malah fokus terhadap kebijakan yang menekankan pada energi dan kebijakan kesehatan yang dikenal sebagai Inflation Reduction Act.

Namun, proposal Gedung Putih tersebut meramalkan strategi Demokrat menjelang negosiasi mengenai batas utang dan pengeluaran pemerintah pada akhir tahun ini, serta platform ekonomi yang menjadi dasar kampanye pemilihan kembali Biden.

Pejabat pemerintah AS berpendapat bahwa proposal tersebut menunjukkan komitmen untuk memangkas defisit. Pejabat memperkirakan anggaran Biden akan dipangkas US$3 triliun sebagian besar melalui peningkatan pendapatan selama satu dekade ke depan dan menunjukkan kembalinya tingkat pajak yang populer secara politis ke tingkat pajak yang diberlakukan sebelum undang-undang reformasi pajak mantan Presiden Donald Trump.

Pajak atas orang kaya dan perusahaan besar telah menjadi seruan kaum progresif selama bertahun-tahun dan jajak pendapat berulang kali menunjukkan bahwa hal ini disukai oleh mayoritas warga AS.

Ketua DPR AS Kevin McCarthy segera menolak rencana Biden untuk meningkatkan pajak.

"Saya tidak percaya bahwa kenaikan pajak adalah jawabannya,” ungkap McCarthy kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper