Bisnis.com, JAKARTA – Sinergi Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) berhasil menurunkan inflasi pangan secara signifikan pada 2022.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Minggu (5/3/2023).
Perry mengatakan, inflasi pangan atau harga bergejolak (volatile food) berhasil turun dari 11,47 persen secara tahunan pada Juli 2022 ke tingkat 5,61 persen secata tahunan pada Desember 2022.
“GNPIP kami luncurkan pada Agustus tahun lalu, kemudian diarahkan pak Presiden dalam Rakornas TPID pada 18 Agustus, waktu itu inflasi pangan 11,47 persen tapi berhasil dengan GNPIP, inflasi pangan langsung turun pada akhir Desember 2022 menjadi 5,61 persen,” katanya.
Perry mengatakan penurunan yang signifikan terjadi di seluruh wilayah, termasuk di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi & Papua, serta Bali & Nusa Tenggara.
Menurutnya, sinergi dan inovasi TPIP/TPID dan GNPIP akan dilanjutkan tahun ini untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional.
Baca Juga
Beberapa strategi yang akan dilakukan, yaitu,, optimalisasi operasi pasar atau pasar murah.
Kedua, penguatan ketahanan komoditas pangan strategis yang mencakup gerakan budidaya pangan, replikasi best practice klaster pangan, hilirisasi produk pertanian, dan perluasan pupuk organik.
Ketiga, peningkatan pemanfaatan Alsintan dan sarana prasarana produksi. Keempat, penguatan kerja sama antar daerah.
Kelima fasilitasi distribusi pangan, dan keenam penguatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, digitalisasi, serta data pangan.
Ketujuh, penguatan koordinasi dan komunikasi, yang mencakup penguatan capacity building, peningkatan konsumsi produk olahan dan diversifikasi pangan, penguatan koordinasi kelembagaan, dan penguatan pengendalian ekspektasi.