Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Indonesia (BI) secara resmi meluncurkan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2023 sebagai kunci kestabilan harga dan ketahanan pangan nasional di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (5/3/2023).
Program unggulan ini disusun mengacu pada peta jalan pengendalian inflasi 2022-2024 dan strategi pengendalian inflasi GNPIP 2023 yang mengedepankan upaya stabilitas harga yang bersifat struktural, forward looking, dan berbasis digital untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Sulsel dipilih menjadi lokasi kick off GNPIP 2023 karena menjadi salah satu daerah terbaik dalam pengendalian inflasi. Di wilayah ini akan ada beberapa program yang diimplementasikan guna membantu menekan inflasi nasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan beberapa program unggulan GNPIP yang diimplementasikan di Sulsel antara lain perluasan kerjasama antar daerah (KAD), kerja sama antara platform digital farming dengan gapoktan, optimalisasi jalur distribusi “Sipeppa" yang diperluas melalui kerja sama antara Bulog dengan Toko Ritel Modern Nasional, serta dukungan pembiayaan KUR Saprotan dan bantuan pemberian 100.000 bibit cabai Katokkon.
Pihakya juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana produksi hortikultura kepada beberapa kelompok petani diantaranya mesin pengering beras serta alat cultivator.
"Sulsel ini salah satu wilayah yang terbaik dalam pengendalian inflasi, makanya kita adakan kick off di sini. Kita harap pertumbuhan ekonomi kita akan baik, bisa di 4,9 atau 5,1 persen tahun ini. Inflasi di paruh kedua juga bisa turun di bawah 4 persen," ungkapnya di Makassar, Minggu (5/3/2023).
Baca Juga
Dia menambahkan tahun lalu gerakan ini cukup berhasil menurunkan inflasi pangan. Pada September 2022 tercatat inflasi pangan kala itu sebesar 11,3 persen, yang kemudian bisa turun drastis ke 5,6 persen. Sementara itu, inflasi IHK juga mampu turun di 5,5 persen.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya selama ini juga telah melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi melalui program-program internal.
Salah satunya adalah program Mandiri Benih yang membagikan benih padi gratis ke para petani yang telah dimulai sejak 2022. Tahun ini program tersebut dilanjutkan dengan target pembagian benih padi sebanyak 2.500 ton untuk 100.000 hektar lahan.
"Beras itu menjadi salah satu komoditas yang memberi andil besar terhadap inflasi Sulsel. Maka dari itu kami bergerak dari bibitnya. Melalui program ini kita harap inflasi Sulsel bisa terkendali 2023 ini," katanya.
Sulsel juga telah mengalokasikan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam membeli BBM seiring naiknya harga bahan bakar pada akhir 2022. Bersumber dari APBD, Sulsel telah mengalokasikan BLT BBM senilai Rp1,91 miliar selama 2022.
Bantuan tersebut diperuntukkan untuk 6.372 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum pernah menerima bantuan di lima kabupaten.
Selain itu beberapa uapaya lain juga dilakukan seperti rutin melakukan operasi pasar, penanaman pohon oleh para siswa SMA di Sulsel, pembentukan sentra kakao di Luwu, hingga penyediaan rumah kemasan untuk membantu para UMKM dalam mengmas produknya dengan baik.