Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN tengah mempelajari usulan pembangunan jaringan transmisi dari sistem Jawa-Madura-Bali menuju Sumatra yang diajukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum lama ini.
Adapun, usulan Kementerian ESDM itu berkaitan dengan upaya pemerintah mengurangi kelebihan pasokan listrik atau oversupply yang tengah dihadapi PLN saat ini.
Senior Executive Vice President Manajemen Risiko PLN Gong Matua Hasibuan mengatakan, usulan pembangunan jaringan transmisi antarpulau itu sebenarnya sudah lama menjadi rencana. Hanya saja, kata Gong, tujuan untuk mengurangi oversupply setrum dari Jawa ke Sumatra lewat transmisi antarpulau saat ini kurang tepat.
Gong beralasan sistem kelistrikan Sumatra juga tengah mengalami kelebihan pasokan daya yang serius, seperti di Jawa. Kendati demikian, Gong menambahkan, perseroannya bakal berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk membahas lebih lanjut ihwal rencana pembangunan transmisi tersebut.
“Tapi kan di Sumatra oversupply juga di sana, banyak batu bara, banyak PPA [power purchase agreement] batu bara juga,” kata Gong kepada Bisnis, Rabu (1/3/2023).
Di sisi lain, dia menilai positif inisiatif Kementerian ESDM terkait dengan pembangunan transmisi lintas pulau tersebut. Menurut dia, infrastruktur itu dapat membantu manajemen pasokan listrik PLN mendatang.
Baca Juga
Artinya, kata dia, pasokan listrik yang berlebih di suatu pulau dapat dialirkan ke suatu wilayah yang relatif defisit daya. Hanya saja, dia menggarisbawahi, kondisi pasokan listrik di Sumatra dan Jawa saat ini sama-sama berlebih.
Sementara itu, dia mengatakan, perseroannya belum memiliki hitung-hitungan terkait dengan perkiraan investasi yang diperlukan untuk membangun jaringan transmisi tersebut. Alasannya, PLN belum mengetahui teknologi yang diusulkan Kementerian ESDM terkait dengan pembangunan jaringan tersebut.
“Kita nggak bisa tentukan [investasinya] karena kan ada teknologi yang di bawah laut, di atas laut,” tuturnya.
Seperti diketahui, PLN mencatat kondisi kelebihan pasokan listrik hingga akhir 2022 sempat menyentuh di level 7 gigawatt (GW).
Tambahan kapasitas daya setrum setiap tahunnya makin memperlebar kelebihan pasokan lantaran permintaan listrik pada periode yang sama hanya tercatat di kisaran 1,2 GW hingga 1,3 GW.
Adapun, pemerintah memproyeksikan potensi kelebihan pasokan listrik perusahaan setrum pelat merah itu dapat mencapai 5 GW tahun ini.
Sebelumnya, Kementerian ESDM tengah mengkaji rencana pembangunan jaringan transmisi dari Jawa-Bali menuju Sumatra untuk mengatasi kelebihan pasokan listrik atau oversupply PLN.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan jaringan transmisi menuju Sumatra itu dapat menjadi alternatif untuk mengalirkan pasokan berlebih pada sistem kelistrikan Jawa-Bali yang makin melebar awal tahun ini.
“Mengatasi oversupply tentunya membangun jaringan ke Sumatra itu salah satu opsi sebenarnya,” kata Ida dalam acara Business and Risk Perspective Energy Transformation Talk, Jakarta, Rabu (1/3/2023).
Ida mengatakan, kementeriannya bersama dengan PLN belakangan berupaya untuk mempercepat rencana pembangunan sistem transmisi tersebut.
“Kalau pun toh kebutuhan anggaran PLN tidak mencukupi misalnya perlu PMN [penanaman modal negara], mestinya itu yang kita upayakan tapi memang sejauh ini saya sendiri belum begitu mendalam apakah PLN sudah menyampaikan usulan kebutuhan,” kata dia.