Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melandai! BI Optimistis Inflasi Kembali ke 2-4 Persen di Akhir Tahun

Bank Indonesia (BI) optimistis tingkat inflasi Indonesia akan kembali ke level 2-4 persen pada akhir tahun ini.
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) optimistis lajuj inflasi Indonesia akan kembali ke level normal, yaitu 2-4 persen, pada akhir 2023. 

Tekanan inflasi pada Februari 2023 menurun dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun dari 0,34 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Januari 2023 menjadi 0,16 persen mtm pada Februari 2023.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Fadjar Majardi menyampaikan bahwa rendahnya inflasi pada Februari 2023 terutama didorong oleh penurunan inflasi kelompok inti dan harga bergejolak (volatile food)

“Perkembangan ini tidak terlepas dari pengaruh positif respons kebijakan moneter BI serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah [TPIP dan TPID], serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan [GNPIP] di berbagai daerah,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (1/3/2023).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan pada Februari 2023 tercatat tetap terkendali sebesar 5,47 persen (year-on-year/yoy), meski sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,28 persen yoy. 

“Ke depan, BI meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1 persen pada semester I/2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran 3,0±1 persen pada semester II/2023,” kata Fadjar.

Dia mengatakan BI akan terus memperkuat pengendalian inflasi, termasuk melalui koordinasi dengan pemerintah guna memastikan berlanjutnya penurunan inflasi, termasuk pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Lebih lanjut, Fadjar menyampaikan bahwa inflasi inti pada Februari 2023 tercatat sebesar 0,13 persen mtm, menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,33 persen mtm. 

Penurunan inflasi inti tersebut sejalan dengan isasi pola musiman awal tahun, khususnya dari komoditas kelompok perumahan. Secara tahunan, inflasi inti Februari 2023 tercatat sebesar 3,09 persen yoy, juga lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 3,27 persen yoy.

Inflasi kelompok harga bergejolak tercatat sebesar 0,28 persen mtm pada Februari 2023, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 1,40 persen mtm. 

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Secara tahunan, kelompok harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 7,62 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,71 persen yoy.

Sementara itu, inflasi administered prices tercatat sebesar 0,14 persen mtm, meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,55 persen mtm. 

Peningkatan ini dipicu oleh peningkatan harga rokok kretek filter dan rokok putih akibat kenaikan cukai tembakau. Secara tahunan, komponen administered prices mencatatkan inflasi sebesar 12,24 persen yoy, lebih rendah dari dengan inflasi  bulan sebelumnya sebesar 12,28 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper