Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Platform Layanan Tiket Eventbrite Mau PHK 8 Persen dari Total Karyawan

Langkah PHK yang diambil Eventbrite ini dilakukan guna menekan pengeluaran di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi. 
CEO Eventbrite Inc. Julia Hartz (C) dan suaminya Kevin Hartz, yang juga merupakan Co-Founder dan Chairman Eventbrite merayakan IPO perusahaan setelah membunyikan bel pembukaan di New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 20 September 2018./Reuters
CEO Eventbrite Inc. Julia Hartz (C) dan suaminya Kevin Hartz, yang juga merupakan Co-Founder dan Chairman Eventbrite merayakan IPO perusahaan setelah membunyikan bel pembukaan di New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 20 September 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Platform layanan tiket Eventbrite berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 8 persen dari total tenaga kerja.

Langkah PHK ini dilakukan guna menekan pengeluaran di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi. 

Dilansir dari Reuters pada Rabu (1/3/2023), Eventbrite mengikuti langkah banyak perusahaan Amerika Serikat (AS) yang melakukan PHK, mulai dari perusahaan teknologi dan bank-bank Wall Street hingga peritel mebel online Wayfair Inc yang telah mengurangi jumlah karyawannya karena kekhawatiran resesi.

Pihak Eventbrite mengungkapkan mereka juga berencana untuk merelokasi sekitar 30 persen dari tenaga kerja yang tersisa, termasuk memindahkan peran pengembangan tertentu ke Spanyol dan India dari Argentina dan AS.

Adapun, pihak perusahaan menambahkan mereka akan merelokasi hampir semua tenaga kerja dukungan pelanggan dan operasi ke lokasi di luar AS.

Terhitung 31 Desember 2022, Eventbrite memiliki 881 karyawan, di mana 508 di antaranya berada di Amerika Serikat dan sisanya di lokasi lain. Perusahaan berharap seluruh proses ini akan selesai pada akhir 2023.

Penyedia layanan tiket ini memperkirakan akan mengeluarkan total biaya yang terkait dengan rencana restrukturisasi sekitar US$12-$20 juta belum termasuk pajak.

Secara terpisah, Eventbrite melaporkan kenaikan pendapatan kuartal keempat sebesar 20 persen pada hari Selasa, didorong oleh peningkatan volume tiket berbayar.

Perusahaan memperkirakan pendapatan setahun penuh pada 2023 akan berada di kisaran US$312 juta-US$ 330 juta, naik dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang mencapai US$260,9 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper