Bisnis.com, JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan harga beras di tingkat penggilingan mengalami kenaikan, baik secara bulanan (month to month/mtm) maupun secara tahunan (year on year/yoy). Adapun harga beras di tingkat petani mengalami penurunan secara bulanan, meski secara tahunan masih mengalami kenaikan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengungkapkan harga beras di tingkat petani pada Februari 2023 tercatat mengalami penurunan pada gabah kering panen (GKP) sebesar 2,16 persen dibanding Januari , tapi meningkat secara tahunan 17,78 persen.
“Untuk gabah kering giling [GKG] menurun sebesar 0,99 persen secara bulanan dan meningkat 18,12 persen secara tahunan,” ujar Pudji dalam keterangan pers secara virtual, Rabu (1/3/2023).
Meski demikain, dia menambahkan harga beras di tingkat penggilingan pada Februari meningkat sebesar 4,30 persen secara bulanan dan meningkat 20,06 persen secara tahunan.
“Harga beras grosir meningkat 2,94 persen secara mtm dan 14,50 persen secara tahunan,” ucap Pudji.
Sementara itu, dia menyatakan harga beras eceran pada Februari 2023 meningkat 2,63 persen secara bulanan, dan naik 10,41 persen secara tahunan.
Baca Juga
“Dengan demikian, kenaikan tertinggi harga beras terjadi di tingkat penggilingan baik secara bulanan dan tahunan,” tutur Pudji.
Melansir Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Rabu (1/3/2023), terpantau harga beras medium turun tipis 0,17 persen dibanding pekan lalu jadi Rp11.810 per kg, di rata-rata pasar tradisional Indonesia. Adapun harga beras premium masih terus naik dibanding pekan lalu sebesar 0,22 persen jadi Rp13.510 per kg.