Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tanah di Sekitar Wilayah IKN Melonjak, Berapa Harganya?

Dalam dua tahun belakangan, harga tanah di sekitar IKN mengalami kenaikan hingga 100 persen.
Tabgkapan layar Logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tabgkapan layar Logo Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA- Pelaku usaha industri properti menilai harga tanah di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur telah mengalami kenaikan dalam waktu 2 tahun terakhir ini. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) REI) Hari Ganie menerangkan, berdasarkan pengamatan langsung selama dua tahun belakangan, harga tanah di wilayah Balikpapan, Samarinda, dan wilayah sekitar IKN melonjak tinggi.

"Dalam 2 tahun ini saya 3 kali ke sana, itu dari yang pertama kali saja, waktu baru ada isu IKN akan dibangun, itu lahan sudah bergerak di zona harganya, pasti ada kenaikan harga," kata Hari kepada Bisnis, dikutip Selasa (28/2/2023). 

Namun, Hari tak memberikan rinci gambaran harga tanah yang naik secara pasti. Menurutnya, sebelum ada IKN pun, wilayah Kalimantan Timur memiliki pertumbuhan usaha yang positif, mengingat ada banyak industri yang dikembangkan dari berbagai sektor.

Kondisi tersebut memicu permintaan properti untuk memenuhi kebutuhan para pekerja. Harga tanah di lingkungan IKN maupun di sekitar lokasi IKN terus bergerak karena hukum pasar, apalagi dengan kehadiran pembangunan IKN saat ini. 

"Ada perusahaan dari berbagai industri yang memang ditawarkan atau punya rencana disana, mereka beli lahan disana, tapi ada juga masyarakat biasa ada juga para spekulan yang mengambil kesempatan," ujarnya. 

Lebih lanjut, Hari menjelaskan, tak hanya pelaku usaha yang membuat harga tanah di kawasan tersebut terus mengalami pertumbuhan. Pasalnya, Pemerintah Daerah (Pemda) di Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, maupun Kutai Kartanegara mengambil inisiatif untuk menyambut keberadaan IKN.

Hal ini dikarenakan posisi daerah-daerah tersebut akan menjadi seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek), sehingga akan terdampak dan berpeluang untuk mengembangkan kawasan skala kota. 

"Seperti halnya di Bodetabek itu sudah pesat pengembangannya karena pengaruh keberadaan Jakarta sebagai Ibu Kota. Jadi, yang bereaksi terhadap keberadaan IKN semua pihak, dunia usaha, masyarakat, Pemda," terangnya. 

Senada, Wakil Ketua Persatuan Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) Bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan IKN tidak hanya akan menjadi Ibu Kota Negaea, melainkan pusay pertumbuhan ekonomi baru di Asean. 

"Saya pikir sudah 100 persen [naik], karena melihat IKN itu sebagai rencana yang positif," kata Rusmin saat ditemui Bisnis. 

Adapun, berdasarkan situs Rumah.com, harga tanah di Balikpapan Timur kini berada di angka Rp3 juta meter persegi. Penjual tanah menawarkan lahan seluas 5,9 hektare untuk tipe properti komersial, seperti business center, kantor, maupun ruko. Tanah yang dijual disebut telah mengantongi sertifikat SHGB atau hak guna bangunan. 

Sementara itu, di Balikpapan Tengah harga tanah mencapai Rp5 juta per meter persegi dengan total tanah yang ditawarkan seluas 26.509 meter persgi. Lahan ini telah memiliki sertifikat hak milik dan dapat digunakan untuk kawasan residensial.

Di sisi lain, harga tanah di Samarinda lebih variatif di kisaran harga Rp1,7 juta per meter persegi hingga Rp5,5 juta per meter persegi. Tanah yang ditawarkan pun beragam mulai dari 2.327 meter persegi hingga 37.177 meter persegi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper