Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hub Logistik Tol Cibitung-Cilincing, Pelindo Gencar Cari Mitra

Pelindo tengah membahas rencana kerja sama dengan beberapa pihak untuk mengembangkan hub logistik baru di Jalan Tol Cibitung Cilincing.
Ilustrasi pelabuhan. /Pelindo
Ilustrasi pelabuhan. /Pelindo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo tengah membahas rencana kerja sama dengan beberapa mitra untuk mengembangkan hub logistik baru di Jalan Tol Cibitung Cilincing.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan pembangunan hub logistik akan dibangun pada kawasan rest area ruas tol tersebut.

Arif memaparkan, kehadiran kawasan logistik terpadu di wilayah tersebut akan memberi nilai tambah pada ekosistem logistik di Indonesia. Hub logistik tersebut nantinya akan memudahkan perusahaan dalam mengkonsolidasikan kargonya sebelum masuk ke pelabuhan.

"Logistic hub ini ukurannya akan cukup besar, yang bagusnya lagi, akan terhubung dengan pelabuhan," katanya saat ditemui pada Pameran dan Konferensi BIMP EAGA di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Arif melanjutkan, saat ini Pelindo tengah mencari mitra kerja sama dalam pembangunan hub logistik ini. Nantinya, kerja sama antara Pelindo dan mitra - mitra tersebut akan berbentuk joint venture (JV).

Dia mengatakan, rencananya Pelindo akan memegang saham sebesar 40 persen dari joint venture tersebut. Arif menuturkan pihaknya juga membuka peluang seluas - luasnya untuk investor yang berminat menggarap proyek ini bersama Pelindo.

"Nanti akan ada JV dengan cicit usaha Pelindo dan mitra-mitra itu yang salah satu tugasnya adalah membebaskan lahan," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik Joko Noerhudha menjelaskan Logistic Hub ini akan menyatu dengan rest area. Di Logistic Hub, para pemilik barang bisa mengkonsolidasikan barangnya agar bisa diangkut melalui kapal dengan biaya yang lebih efisien. Tidak jarang ada perusahaan yang mengirim barang tak sampai satu kontainer.

"Karena itu, ada perusahaan jasa yang mengkonsolidasikan mereka untuk digabung dalam satu kontainer. Tentu saja biaya pengirimannya jadi lebih murah," jelasnya.

Menurut Joko, tujuan akhirnya adalah menurunkan biaya logistik. Berdasarkan Laporan Bank Dunia mengenai Logistics Performance Index 2018, Indonesia berada di posisi ke-51 dari 167 negara, Vietnam (45), Malaysia (35), Thailand (34), dan Singapura bahkan di tempat ke-5.

Biaya logistik Indonesia masih sekitar 23 persen. Biaya itu harus diturunkan agar produk-produk Indonesia bisa berkompetisi dengan barang negara lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper