Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Asosiasi Petani Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) mengembangkan penggunaan limbah hasil kelapa sawit untuk pakan ternak di Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Proyek pengembangan ini telah dimulai di Riau sebagai pilot project dengan memanfaatkan limbah sawit dan menghasilkan pakan ternak. Perlahan, ketersediaan pasokan memantik dibukanya peternakan sapi.
Kini, desa tersebut telah menjadi salah satu pemasok sapi di Riau. Keberhasilan di desa itu menjadi inspirasi pengembangan ke desa-desa lainnya melalui program Bikopra dan didukung oleh badan tersebut.
Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah mengatakan dukungan terhadap bimbingan teknis UMKM Bikopra merupakan bagian dari program kemitraan sesuai dengan tugas BPDPKS yakni menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit Indonesia.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di Bimtek, tetapi bisa menghasilkan program-program nyata,” katanya dalam keterangan, Rabu (22/2/2023).
Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan luas perkebunan kelapa sawit di provinsi Kalimantan Barat mencapai 1,9 juta hektare. Adapun, luas perkebunan plasma mencapai 350.000 ha yang berpotensi dimanfaatkan dalam rangka mendukung program pakan ternak di Kalimantan Barat.
Baca Juga
Sebagai gambaran, areal kebun kelapa sawit yang cukup luas di Kalimantan Barat akan memberi manfaat besar karena bisa diolah mulai dari buah, daun, lidi, pelepah dan lainnya diolah menjadi industri hulu dan hilir (minyak sawit dan turunannya).
“Potensi mengembangkan UMKM sawit di Kalimantan Barat melalui program ini sangat penting mengingat kelapa sawit yang sangat besar di daerah ini, khususnya petani plasma,” katanya.
Kepala Dinas Perkebunan Dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero mengatakan potensi komoditas Kelapa Sawit di Kalbar sangat besar sehingga cocok untuk dikembangkan melalui program kemitraan Bikopra yang digagas Aspekpir ini.
Menurut dia, program integrasi sawit dan ternak sapi di Kalbar sudah maju selangkah. Salah satunya karena Dinas Perkebunan dan Peternakan sudah menjadi satu kesatuan.