Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MIND ID Lirik Peluang Akuisisi Tambang Lithium di Australia hingga Argentina

Mining Industry Indonesia (MIND ID) tengah mematangkan rencana akuisisi sejumlah tambang lithium di luar negeri.
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id
Kegiatan operasional pertambangan anggota MIND ID./mind.id

Bisnis.com, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia (MIND ID) tengah mematangkan rencana akuisisi sejumlah tambang lithium di luar negeri.

Pemetaan itu dilakukan seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengamankan bahan baku baterai kendaraan listrik tersebut yang sebagian besar masih impor saat ini. 

“Negara-negara dengan cadangan lithium yang besar, antara lain Australia, Argentina, Chili, dan Bolivia,” kata SVP Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf saat dihubungi, Selasa (21/2/2023). 

Heri menegaskan, holding tambang pelat merah itu sudah menyiapkan sejumlah opsi pendanaan untuk membiayai akuisisi tambang lithium di luar negeri tersebut. 

“Terkait strategi pendanaan untuk setiap aksi korporasi, MIND ID telah memiliki beberapa opsi yang tentunya akan dikaji lebih lanjut,” tuturnya. 

Dia berharap akuisisi sejumlah tambang lithium luar negeri itu bakal dapat mengamankan pasokan bahan baku baterai listrik sembari menjaga keekonomian proyek yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. 

Berdasarkan catatan MIND ID, industri hulu tambang dalam negeri masih mengimpor lithium hydroxide dari China, Australia, hingga Chili dengan kebutuhan sekitar 70.000 ton setiap tahunnya. 

Selain itu, grafit sebagai salah satu bahan baku baterai kendaraan listrik juga masih diimpor dari China, Brasil, dan Mozambik dengan volume mencapai 44.000 ton per tahun. Beberapa mineral logam lain yang ikut diimpor, di antaranya mangan sulfat dan kobalt sulfat yang pembeliannya masing-masing 12.000 ton per tahun.

Impor itu mengambil 20 persen dari porsi bahan baku baterai kendaraan listrik tersebut yang belum dapat dipenuhi dari tambang mineral logam domestik. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Australia Barat dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk mengeksplorasi peluang kemitraan mineral kritis untuk menopang industri baterai dan kendaraan listrik yang berkembang pesat saat ini. 

Penandatanganan MoU itu dilakukan di Perth, Australia Barat, Kamis (21/2/2023), sebagai tindak lanjut dari komitmen yang dibuat dalam pertemuan B20 dan G20 di Bali pada November 2022 lalu. 

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, kemitraan pada rantai pasok mineral kritis itu bakal meningkatkan daya tawar kedua negara pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik global mendatang. 

Adapun, Australia menjadi negara pemasok utama lithium yang menjadi komponen utama pembentuk baterai listrik. Sementara itu, Indonesia dikenal sebagai produsen utama bijih nikel yang menjadi komponen inti penyusun baterai setrum. 

“Kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk bersama-sama mengembangkan pabrik manufaktur baterai di Indonesia dengan memanfaatkan lithium Australia dan investasi yang menguntungkan sehingga dapat merealisasikan potensi cadangan nikel,” kata Arsjad melalui siaran pers, Selasa (21/2/2023). 

MoU itu mencakup upaya mempromosikan investasi dan kerja sama untuk kepentingan bersama Australia Barat dan Indonesia, terutama untuk mengoptimalkan peluang pengembangan mineral kritis dan industri baterai dengan nilai tambah yang tinggi.

Australia Barat dan Indonesia memiliki sejarah kerja sama di sektor sumber daya, dengan beberapa perusahaan tambang Indonesia beroperasi di Australia Barat dan perusahaan-perusahaan Australia Barat melakukan investasi di sektor pertambangan Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper