Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan dengan inisiatif pemerintah melalui industri 4.0 dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga dua persen per tahun.
Airlangga menuturkan melalui peningkatan PDB 1-2 persen per tahun dari basis capaian 2018 hingga target pada 2030. Peta jalan industri 4.0 menjadi integrasi untuk menyiapkan industri nasional dalam menghadapi industri digital.
“Dengan making Indonesia 4.0, pertumbuhan PDB dapat meningkat satu sampai dua persen per tahun dari baseline antara 2018 dan 2030,” ujarnya dalam Pidato Ilmiah Peringatan Hari Pendidikan Teknik Ke-77 Universitas Gadjah Mada secara daring, Jumat (17/2/2023).
Nantinya, lanjut Airlangga, melalui hal tersebut dapat menciptakan lebih dari 10 juta tambahan lapangan kerja dan kontribusi sektor manufaktur mampu mendongkrak PDB dari 18-19 persen menjadi 25 persen pada 2030.
Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan tujuh sektor prioritas dalam upaya mendorong PDB, yaitu makanan dan minuman, otomotif, kimia, tekstil dan produk tekstil, elektronika, farmasi, dan alat kesehatan.
Adapun sektor-sektor tersebut dipilih karena memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur dan 65 persen dari eskpor manufaktur, serta 60 persen dari pekerja industri.
Baca Juga
“Ini menjadi syarat wajib untuk melepas Indonesia dari middle income trap dari pendapatan yang ditargetkan pada 2030, mencapai US$12.000 per kapita,” katanya.
Pasalnya, saat ini pendapatan perkapita Indonesia pada 2022 masih jauh dari target, yaitu baru mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9.
Meski demikian, Airlangga meminta industri untuk tetap bersiap menghadapi era lanjutan, yaitu Society 5.0.
“Ke depan industri nasional perlu terus mempersiapkan diri menghadapi era lanjutan dari 4.0 atau era yang paralel adalah Society 5.0,” tambahnya.