Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk mengatakan dirinya mungkin akan tetap menjadi pimpinan atau CEO Twitter hingga akhir 2023.
Elon Musk, yang kini kembali menjadi orang terkaya di dunia per Februari 2023, mengaku membutuhkan sisa tahun ini untuk memperbaiki keadaan di Twitter sebelum menyerahkannya kepada CEO baru.
"Saya perlu menstabilkan organisasi [Twitter] dan memastikannya berada di tempat yang sehat secara finansial dan peta jalan produk ditata dengan jelas," kata Elon Musk dilansir dari Bloomberg, Rabu (15/2/2023).
CEO Tesla tersebut juga memberi bocoran bahwa menjelang akhir tahun ini akan menjadi waktu yang tepat untuk menemukan orang lain untuk menjalankan Twitter. Dia menegaskan Twitter harus kembali ke kondisi stabil pada akhir 2023.
Sejak mengakuisisi Twitter pada Oktober 2022, Elon Musk mengatakan bahwa dia berencana untuk mundur di beberapa titik, tetapi dia tidak pernah menyebutkan kapan waktunya.
Orang terkaya di dunia tersebut memulai pencarian CEO baru untuk Twitter pada Desember 2022. Hal itu dikatakan oleh salah seorang sumber yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, kurangnya kehadiran Elon Musk di Tesla telah memicu kemarahan beberapa investor, yang memintanya untuk lebih memperhatikan pembuat kendaraan listrik tersebut.
CEO Tesla, Twitter, dan Space Exploration Technologies Corp. mengatakan, kedua bisnis manufaktur tersebut sekarang memiliki posisi yang lebih baik daripada sebelumnya.
SpaceX dapat membuat banyak kemajuan bahkan jika dia menghabiskan lebih sedikit waktu di sana. Sementara Tesla sekarang membutuhkan lebih sedikit waktunya dibandingkan beberapa tahun silam.
“Tesla melewati masa-masa yang sangat sulit saat berada di ambang kelangsungan hidup. Saya membutuhkan lebih sedikit pekerjaan untuk mengoperasikan Tesla sekarang, dibandingkan katakanlah saat periode 2017 hingga 2019," ungkapnya.
Elon Musk berkomitmen untuk menyerahkan kendali ke Twitter setelah menjalankan jajak pendapat dari para pengikutnya pada Desember 2022.
Hampir 60 persen dari hasil jajak pendapat mendukung agar Elon Musk mengundurkan diri, sebagian dimotivasi oleh kekhawatiran tentang dia yang teralihkan dari Tesla.
Elon Musk diwawancarai secara virtual oleh Mohammad Abdullah Al Gergawi, menteri urusan kabinet Uni Emirat Arab yang merupakan ketua KTT Dubai.
Dia menggambarkan Twitter sebagai startup secara terbalik sehingga banyak pekerjaan yang diperlukan untuk mendapatkan Twitter ke posisi yang stabil.