Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapat Bahas Badai PHK Digelar Tertutup di DPR, Ini Kata Menaker

Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan beberapa isu yang dibahas dalam rapat tertutup dengan Komisi IX DPR, salah satunya terkait fenomena PHK.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. /Kemnaker
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. /Kemnaker

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, angkat bicara soal rapat kerja untuk membahas terkait fenomena banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan Komisi IX DPR RI digelar tertutup hari ini, Senin (13/2/2023).

“Kami tidak tahu. Kami siap terbuka dan tertutup. Mungkin ada beberapa isu yang dianggap hanya untuk konsumsi internal,” kata Ida kepada awak media di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/2/2023).

Ida mengatakan, pembahasan di dalam rapat sendiri menyangkut beberapa isu teraktual seperti perkembangan evaluasi pemutusan hubungan kerja (PHK), MoU antara pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) dan penanganan kasus PMI unprosedural di negara Kamboja dan negara lainnya.

“Karena rapatnya tertutup. Jadi tidak bisa menyampaikan ya [rinciannya],” ujar Ida.

Sebelumnya, Komisi IX DPR RI memanggil Ida Fauziyah untuk membahas tingginya kasus PHK yang terjadi dalam beberapa terakhir. Rapat berlangsung di ruang Komisi IX DPR RI mulai pukul 13.30 WIB, namun pertemuan berlangsung tertutup.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat lebih dari 25.000 pekerja di Indonesia jadi korban PHK sepanjang 2022. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Dirjen PHI JSK) Kemenaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan jumlah itu berasal dari berbagai daerah dan sektor industri.

Namun, Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Anton Supit, mengatakan klaim Kemenaker tersebut berbeda dengan catatan BPJS Ketenagakerjaan yang mencatat ada 919.000 pekerja yang mencairkan jaminan hari tuanya.

“Terserah pemerintah yah itu. Karena begini, tidak bisa orang mencairkan tunjangan hari tua, hanya dengan alasan saya PHK, tapi kan harus menyerahkan dokumen-dokumen. Sampai dengan Oktober 2022 ada 1,6 juta lebih orang mengundurkan diri, tapi seringkali yang mengundurkan diri itu kan kehilangan pekerjaan,” ujar Anton.

Dia pun memproyeksikan badai PHK bakal terus berlanjut di 2023 seiring dengan kondisi ekonomi global yang belum membaik. Pasalnya, kinerja ekonomi global sangat berdampak terhadap sektor ketenagakerjaan, terutama sektor usaha yang bergantung pada ekspor.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Anton Supit, mengatakan pemutusan hubungan kerja saat ini merupakan gejala umum dari suatu perekonomian.

“Tergantung pemulihan ekonomi Eropa, Amerika. Karena ini menurunnnya permintaan Amerika dan Eropa dan berpengaruh terhadap China dan Jepang. Karena permintaan mereka menurun. Ini yang berat juga buat kita,” ujar Anton kepada Bisnis, Senin (13/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper