Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Kelangkaan, Pupuk Indonesia Kejar Target 1.000 Kios Distribusi

Pupuk Indonesia berjanji mengatasi problem kelangkaan pupuk di tingkat petani dengan mendirikan 1.000 kios distribusi pada tahun ini.
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petani beraktivitas di lahan persawahan di kawasan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (17/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bisnis.com, KARAWANG - PT Pupuk Indonesia membuka kemitraan untuk kios komersil yang bisa memasarkan pupuk komersil secara luas. Tahun ini, Pupuk Indonesia menargetkan 1.000 kios bisa menjangkau kebutuhan petani.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengungkapkan saat ini perusahaan tengah berupaya agar petani tidak lagi meresahkan kelangkaan pupuk. Strategi perusahaan yakni memperbanyak kios distribusi pupuk non subsidi yang saat ini hanya sekitar 365 kios. 
 
“Tahun ini kami targetkan 1.000 kios bersifat kemitraan. Tapi, kami bantu untuk kebutuhan seperti desain, kebutuhan raknya,” kata Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis (9/2/2023).
Menurut Gusrizal, kelangkaan sering dikeluhkan petani karena alokasi yang ditetapkan tidak sebanding dengan kebutuhan yang diusulkan atau diminta oleh kelompok tani.
Sehingga, tambahnya, keberadaan kios komersil Pupuk Indonesia bisa menjadi alternatif menambah pasokan pupuk, apabila petani membutuhkan pupuk lebih banyak dari kuota pupuk bersubsidi yang telah ditentukan.
Adapun pupuk yang akan dijual di kios komersil adalah pupuk nonsubsidi dengan harga sekira Rp9.000 per kilogram (kg). Harga tersebut berbeda dengan pupuk subsidi yang disalurkan perseroan dengan harga Rp2.250 per kg.
Selain pupuk nonsubsidi, mitra Pupuk Indonesia juga akan menyediakan kebutuhan tanam lainnya, seperti pestisida, aneka jenis NPK, hingga pupuk hayati.
Gusrizal juga menyampaikan, para mitra dapat mengajukan kemitraannya kepada Pupuk Indonesia dengan sistem beli putus untuk produk-produk yang ingin dijual.
“Selama ini kami masih mengajak distributor untuk menjadi mitra. Tahun ini kami akan lebih gencar, mungkin bisa melalui website untuk pengajuan kemitraannya,” kata Gusrizal.
Menurut Gusrizal, pengajuan mitra tersebut relatif mudah, karena dapat memanfaatkan tempat atau lahan yang dimiliki masyarakat, seperti garasi atau rumah toko (ruko).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper