Bisnis.com, JAKARTA - Harga sejumlah komoditas pangan per hari tampak mengalami penurunan kendati masih di atas harga eceran tertinggi, salah satunya minyak goreng kemasan sederhana MinyaKita. Namun, khusus harga beras terpantau masih naik.
Berdasarkan laporan dalam Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, Jumat (10/2/2023), tampak harga beras medium dijual Rp11.700 per kg atau naik dari sebelumnya Rp11.600. Sementara harga beras premium masih tetap yakni Rp13.500 per kg.
Kemudian kenaikan harga juga terpantau pada daging sapi paha belakang Rp137.200 per kg. Adapun, daging ayam ras tetap yakni Rp34.100.
Namun untuk harga minyak goreng kemasan sederhana yang dilaporkan tengah langka, yakni MinyaKita, tampak mulai turun, meski masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp14.000
Komoditas ini dijual Rp15.200 per liter, turun tipis dari sebelumnya Rp15.300. Sedangkan minyak goreng curah tetap Rp14.70p per liter, pun minyak goreng kemasan premium Rp21.000.
Untuk harga cabe merah keriting juga turun jadi Rp41.400 per kg, cabe rawit merah Rp55.000 per kg, dan cabe merah besar Rp40.100 per kg.
Baca Juga
Komoditas lain seperti bawang merah dab bawang putih honan harganya tetap, yakni masing-masing Rp41.500 per kg dan Rp28.700 per kg.
Adapun masih tingginya harga beras diduga lantaran adanya mafia beras. Hari ini, Perum Bulog bekerja sama dengan Polda Banten mengamankan 350 ton beras oplosan dari milik Bulog ke merek yang lain yang diduga merupakan praktik mafia.
Satgas Pangan Polda Banten mengamankan tujuh tersangka yang berasal dari beberapa daerah yaitu Lebak, Cilegon, Serang Kota, dan Pandeglang.
Dirut Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkapkan beras oplosan yang diamankan Polda Banten adalah beras untuk operasi pasar agar harganya terjangkau. Akibat ulah oknum yang melakukan penyelewangan ini, harga beras justru tidak kunjung turun.
"Bagaimanan mungkin beras Bulog yang harganya Rp8.300 jadi harga premium Rp12.000. Mereka memanfaatkan untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya," ujar Buwas saat jumpa pers di Polda Banten, Jumat (10/2/2023).
Sementara itu, terkait minyak goreng MinyaKita yang tengah langka, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan takedown terhadap sebanyak 6.678 tautan berisi konten penjualan MinyaKita di media sosial, di antaranya Facebook dan Instagram.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan upaya takedown ini dilakukan karena makin banyaknya pelaku usaha yang tidak menaati aturan yang ditetapkan, sehingga mengganggu ketersediaan produk dan melanggar ketentuan HET Rp14.000/liter.