Bisnis.com, JAKARTA - Pemilik Tesla Elon Musk telah dinyatakan tak bersalah untuk tweet, di mana dia mengatakan dia telah "mendapatkan dana" untuk membawa produsen mobil listrik Tesla kembali ke kepemilikan pribadi.
Pemegang saham berpendapat dia menyesatkan mereka dengan postingannya pada Agustus 2018. Para investor juga mengaku telah kehilangan miliaran dolar gara-gara cuitan Elon Musk.
Pasalnya, pembelian saham senilai US$72 miliar yang diusulkan Elon Musk tidak pernah terwujud.
Jika terbukti bertanggung jawab atas kasus tersebut, maka Elon Musk dapat diperintahkan untuk membayar ganti rugi miliaran dolar AS kepada pemegang saham.
Sembilan juri membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk mencapai keputusan mereka atas gugatan class action pada Jumat (3/2/2023)
Elon Musk awalnya menginginkan persidangan dipindahkan ke Texas, tempat Tesla bermarkas, dengan alasan dia tidak bisa mendapatkan persidangan yang adil di San Francisco. Pemilik Twitter tersebut lantas menyambut baik hasil persidangan yang membuat dia bebas dari segala tuntutan.
Dia lantas membagikan rasa senang dan lega melalui akun Twitter resmi miliknya
"Syukurlah, kebijaksanaan orang-orang telah menang! Saya sangat mengapresiasi keputusan juri yang tidak bersalah dalam kasus take-private Tesla 420," tulis Elon Musk di Twitter dilansir dari BBC, Sabtu (4/2/2023).
Inti dari gugatan itu adalah tweet Musk pada 7 Agustus 2018: "Saya sedang mempertimbangkan untuk mengambil Tesla secara pribadi dengan harga US$420. Pendanaan dijamin."
Penggugat juga berpendapat bahwa Musk telah berbohong ketika dia mencuitkan di kemudian hari bahwa "dukungan investor telah dikonfirmasi".
Harga saham melonjak setelah cuitan Elon Musk tersebut. Namun, saham Tesla jatuh kembali dalam beberapa hari karena fakta bahwa kesepakatan tidak akan tercapai.
Menurut seorang ekonom yang disewa oleh pemegang saham, kerugian investor dihitung hingga US$12 miliar, setelah banyak yang membuat keputusan untuk membeli dan menjual saham mereka berdasarkan tweet Elon Musk.
Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC) menggugat Musk atas tweetnya, menuduhnya berbohong kepada investor. Musk setuju untuk minggir sebagai ketua dewan Tesla dan menerima US$20 juta.
Selama uji coba tiga minggu, Musk berpendapat dia pikir dia memiliki komitmen verbal dari dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi untuk kesepakatan itu.
Selama hampir sembilan jam menjadi saksi, orang terkaya kedua di dunia itu berkata bahwa karena saya men-tweet sesuatu tidak berarti orang percaya atau akan bertindak sesuai tweet tersebut
Pemegang saham berpendapat bahwa "pendanaan dijamin" menyarankan lebih dari kesepakatan lisan.