Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Tambah Daya Listrik 170 MVA ke Smelter di Sulsel

PLN bakal menambah daya listrik smelter di Bantaeng, Sulawesi Selatan sebesar 170 Mega Volt Ampere (MVA).
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan
Petugas memasang kabel tegangan tinggi di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/3/2020)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN bakal menambah daya listrik perusahaan smelter PT Unity Nickel-Alloy Indonesia (PT Unai) di Bantaeng, Sulawesi Selatan sebesar 170 Mega Volt Ampere (MVA).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan berkomitmen untuk memasok daya listrik yang dibutuhkan smelter sebagai bagian dari upaya hilirisasi mineral di dalam negeri.

"PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik untuk industri smelter," kata Direktur Utama PLN Darmawan melalui siaran pers, Sabtu (4/2/2023).

Hingga Desember 2022 realisasi konsumsi listrik di Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) mencapai 9,54 Tera Watt Hour (TWh) atau tumbuh 16,53 persen dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, pertumbuhan konsumsi listrik di sektor Industri sepanjang 2022 naik cukup signifikan, yaitu sebesar 61,65 persen.

"Para pemilik smelter kini bisa fokus pada bisnis inti perusahaan. Sedangkan PLN akan memastikan kebutuhan listrik smelter dapat dipenuhi sesuai jadwal yang disepakati," kata dia.

Di sisi lain, Direktur PT Unai Jos Stefan Hidecky mengatakan, PLN telah memberikan dukungan listrik andal dalam operasional smelter perseroannya selama ini.

Dengan demikian, dia meyakini penambahan daya menjadi 170 MVA yang diberikan PLN ini akan meningkatkan kapasitas operasional smelter perusahaan untuk 2023.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN atas pasokan listrik sejauh ini. Dengan tambahan 110 MVA di tahun ini, kami berharap dapat meningkatkan operasional perusahaan kami,” kata Jos.

Diketahui, total daya yang terpasang saat ini di PT Huadi Group, induk perusahaan PT Unai, adalah sebesar 280 MVA. Selanjutnya, di tahun 2023 PLN akan kembali memasok tambahan daya sebesar 110 MVA, sehingga total daya akan menjadi sebesar 390 MVA.

Seperti diberitakan sebelumnya, PLN tengah berhati-hati untuk merevisi kembali rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030 seiring dengan komitmen permintaan daya setrum yang tinggi dari pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter bijih mineral saat ini. 

Berdasarkan skenario yang disusun PLN, 155 potensi konsumen tegangan tinggi (KTT) bakal membutuhkan daya listrik hingga 28 gigawatt (GW) yang masuk pada kategori high risk. Sementara, kategori high medium diidentifikasikan dengan 110 KTT dengan potensi permintaan 18 GW.

Di sisi lain, kategori medium risk diproyeksikan berasal dari 59 KTT dengan kapasitas tambahan terpasang mencapai 8 GW. Adapun, PLN menetapkan kategori low risk dengan asumsi 18 KTT yang membutuhkan daya di angka 1,7 GW. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper