Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Potensi Migas di Ujung Timur dan Aksi Jual Saham Warren Buffett

Potensi migas di ujung timur menjadi salah satu ulasan pilihan Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Sabtu (4/2/2023). Selain itu, terdapat sejumlah berita kompre
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau.Dok: SKK Migas
Fasilitas produksi Blok Rokan yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia, Minas, Riau.Dok: SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Masih sulitnya mendongkrak produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional menjadi pemantik bagi pemerintah untuk lebih agresif lagi menggarap potensi cadangan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Pemerintah bahkan membentuk tim khusus untuk menguak dan menggarap potensi migas di wilayah Indonesia bagian timur, seperti di wilayah kerja (WK) Seram, Buton, Timur, Aru, dan Warim.

Potensi migas di ujung timur menjadi salah satu ulasan pilihan Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Sabtu (4/2/2023). Selain itu, terdapat sejumlah berita komprehensif lainnya yang dirangkum untuk pembaca.

  1. Menguak Potensi Besar Migas di Ujung Timur Indonesia

Sejumlah strategi terus ditingkatkan, salah satunya dengan mengumpulkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk meningkatkan kinerja perawatan, serta melakukan langkah prediktif yang lebih baik dengan metode yang paling mutakhir, serta menyiapkan langkah-langkah preventif dalam produksi migas.

Strategi lainnya untuk meningkatkan produksi migas nasional adalah dengan menggarap berbagai potensi yang ada dari lapangan migas nonkonvensional (MNK) dan lapangan-lapangan yang selama ini belum terjamah, selain mengoptimalkan produksi dari lapangan eksisting.

Tak bisa dimungkiri, wilayah Indonesia bagian timur turut menjadi fokus pemerintah untuk mendongkrak produksi, terlebih potensi migas di salah satu wilayah kerja yang berada di perbatasan Papua dan Papua Nugini, yakni Warim Basin diperkirakan lebih besar ketimbang yang ada di Blok Masela, Maluku.

Sebagai gambaran, Blok Masela sendiri diperkirakan mampu memproduksi gas 150 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) dan kondesat sebesar 35.000 barel per hari. Sementara itu, cekungan Warim diperkirakan menyimpan potensi minyak 25.968 juta barel (MMbo) dan gas bumi 47,37 miliar kaki kubik (TCF).

  1. Semangat Besar Penghiliran di Tengah Dilema Pembiayaan Lokal

Ibarat perenang, penghiliran adalah atlet yang bersemangat mengarungi lautan. Namun, semangat saja tidak cukup selama pembiayaan yang bisa diibaratkan sebagai air tak cukup banyak merendam lautan. 

Seretnya pembiayaan mengesankan bahwa perbankan lokal tak mau mengucurkan kredit. Padahal, ada dilema yang harus dihadapi perbankan local dengan masalah ini.

Pemerintah sangat bersemangat menggelindingkan program penghiliran atau penghiliran sumber daya alam. Hal itu, antara lain, bisa dibaca dari ngebutnya pemerintah membuat road map atau peta jalan..

Hingga 2040. penghiliran memprioritaskan 21 komoditas dari delapan sektor. Dengan begitu, tidak hanya nikel dan bauksit yang menjadi target penghiliran.  

Sektor-sektor tersebut mencakup mineral dan batu bara (minerba), minyak dan gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan.  

Sementara itu, 21 komoditas prioritas untuk penghiliran, di antaranya batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, dan emas perak. Begitu pula dengan aspal buton, minyak bumi, serta gas bumi. 

Komoditas lainnya yaitu kelapa sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.  

Bagi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia penghiliran komoditas sumber daya alam merupakan potensi yang luar biasa besar. 

  1. Beda Arah Gerak Saham Teknologi Batu Bara, Mana Lebih Menarik?

Saham-saham sektor teknologi mulai pulih bergerak di zona hijau sepanjang 2023. Berbanding terbalik dengan saham sektor yang sebelumnya menjadi motor penggerak mengalami pelemahan.

Kondisi tersebut tercermin dari indeks saham IDX Technology yang merangkak naik mencapai 12,57 persen dalam satu tahun berjalan atau year-to-date (YtD).  Sementara, IDX Sector Energy mengalami koreksi mencapai 7,99 persen (YtD).

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pelemahan pada saham-sama batu bara terjadi lantaran memasuki fase jenuh beli. Sementara, saham-saham teknologi telah berada di tahap jenuh jual.

“Terlebih The Fed memperlambat kenaikan suku bunga acuan dan makin meyakinkan pasar bahwa suku bunga hampir mencapai puncak. Jadi instrumen berisiko moderat termasuk saham-saham teknologi ikut terapresiasi,” kata Cheril, Jumat (3/2/2023).

Meski begitu, menurutnya, pelemahan pada saham batu-bara merupakan hal yang wajar sebagai dampak rotasi. Mengingat emiten batu bara cenderung bergerak bullish dalam dua tahun terakhir.

Pada situasi tersebut, dia merekomendasikan saham-saham tekonologi mencakup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) dengan target harga Rp1.300, PT Wir Asia Tbk. (WIRG) dengan target harga Rp220, dan juga  PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) pada harga Rp510.

  1. Mengegas Adopsi Kendaraan Listrik di Tanah Air

Penggunaan mobil listrik atau electric vehicle (EV) di perkotaan makin diminati seiring dengan kelebihan kendaraan setrum yang hemat dan praktis. Namun, terdapat berbagai kendala yang masih membayangi adopsi kendaraan jenis ini, seperti ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan kepastian insentif bagi penggunanya.

Bagi warga Jakarta seperti Zefra (30), kendaraan listrik menjadi pilihan mobil kedua terbaik mengingat aturan ganjil genap tanpa merasa bersalah menambah polusi udara.

Dia mengaku tertarik karena mobil listrik dianggap jauh lebih hemat hingga Rp1 juta per bulan jika dibandingkan dengan menggunakan mobil BBM. Apabila baterainya berkapasitas penuh, mobil listriknya bisa digunakan untuk menempuh jarak lebih dari 250 km.

"Perawatannya juga enggak perlu spesial atau khusus. Lebih mudah saja," jelasnya.

Namun demikian, bagi penghuni apartemen seperti Zefra, pengisian daya memang masih sangat minim. Dia mengaku harus pergi ke daerah di luar apartemen hanya untuk melakukan isi ulang yang membutuhkan waktu hingga 10 jam.

Hal ini sejatinya sudah disadari oleh pemerintah mengingat keberadaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air.

  1. Pertaruhan Warren Buffett Lepas Saham Mobil Listrik

Investor legendaris asal Amerika Serikat Warren Buffet melepas 1,55 juta saham produsen kendaraan listrik asal China BYD Co. Ltd., yang dianggap menjadi pesaing raja pasar electric vehicle (EV) Tesla.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Hong Kong pada Kamis (2/2/2023), perusahaan investasi milik Buffett, Berkshire Hathaway Inc. menjual saham BYD senilai HK$351,81 juta atau sekitar US$44,85 juta. Penjualan dilakukan pada 27 Januari 2023.

Sejak Agustus, Berkshire telah menjual saham BYD sehingga telah mengurangi kepemilikannya lebih dari 30 persen. Penjualan pada Januari telah menurunkan kepemilikan Berkshire di saham kelas H yang diterbitkan BYD menjadi 12,9 persen dari 13,04 persen.

Berkshire membeli 225 juta saham BYD pada tahun 2008, setara dengan kepemilikan 7,73 persen atau 20,49 persen saham kelas H, menurut laporan tahunan BYD.

BYD merupakan pemimpin pasar mobil hybrid plug-in dan kendaraan listrik terbesar di dunia pada tahun. Pada tahun lalu, penjualan BYD hampir berhasil menyalip Tesla milik taipan Elon Musk, menjadikan perusahaan yang didirikan Wang Chuanfu ini pesaing terkuat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper