Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjakbi: Permintaan Coworking Space Dibanjiri UMKM dan Startup

Perjakbi memperkirakan permintaan coworking space akan tetap tinggi pada 2022 yang ditopang dari UMKM dan startup.
Salah satu coworking space di Kuningan, Jakarta Selatan./Reuters
Salah satu coworking space di Kuningan, Jakarta Selatan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Pengusaha Jasa Kantor Bersama Indonesia (PERJAKBI) optimistis permintaan coworking space akan tetap tinggi dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan startup. 

Wakil Sekretaris Jenderal Perjakbi, Juhaidy Rizaldy Roringkon, mengatakan konsep ruangan Collabortation-Working tengah digandrungi oleh para pengusaha dengan skala kecil sampai besar. 

"Layanan virtual office dan serviced office [coworking space] ukuran kecil akan dibanjiri oleh para UMKM dan Startup sebagai pilihan utama di tahun 2023 ini," kata Juhaidy kepada Bisnis, Rabu (1/2/2023). 

Untuk serviced office, dalam hal ini coworking space sendiri, banyak diserap oleh digital startup, UMKM dan jasa konsultan dengan ukuran kecil dan sedang. Sementara itu, untuk kantor virtual segmentasi pasarnya cukup banyak dan variatif.

Di satu sisi, dia tak memungkiri ada tantangan dalam menjalankan bisnis coworking space. Namun tren kebutuhan virtual office dan serviced office pun masih banyak diminati.

Apalagi, pasokan akan ruangan kerja pun masih cukup banyak, salah satunya yakni coworking space di Menara Office yang dikelola oleh anggotanya. Ruang sewa kantor yang ditawarkan disebut memiliki layanan yang lengkap dan lokasi strategis di Sudirman, Jakarta Pusat.

Dengan demikian, pihaknya mengharapkan 2 stimulus untuk mendorong penyerapan ruang. Pertama, yaitu dengan kolaborasi antara pengusaha virtual office dengan pemilik gedung untuk mengoptimalisasi gedung dengan menyediakan jasa virtual office dan serviced office ukuran kecil dan sedang. 

"Itu untuk memberikan nilai tambah, harus ada inovasi disetiap gedung, dan ruang kolaborasi untuk meningkatkan nilai tambah di gedung tersebut," ujarnya.

Kedua, strategi marketing yang kreatif dengan berbasis digital untuk menarik pengguna coworking space. Namun, tren 2023 untuk virtual office dan serviced office masih yang berukuran kecil.

Diberitakan sebelumnya, Ketua PERJAKBI, Anthony Leong, mencatat adanya peningkatan permintaan virtual office setelah pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Indonesia.

Menurutnya, sejak pandemi para pengusaha melihat virtual office sebagai alternatif untuk menyewa ruang kantor yang lebih efektif dan efisien.

“Sekarang, data kami menunjukkan kebutuhan [virtual office] dari para pengusaha tersebut naik. Saya melihat setelah Covid-19 ini permintaan meningkat 44 persen ada,” ujar Anthony.

Lebih lanjut, dia menyebut bisnis coworking space atau serviced office menjadi jawaban bagi para pengusaha pemula, startup, UMKM untuk menggunakan ruangan sesuai kebutuhan, karena tidak perlu menghabiskan dana yang begitu besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper