Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Bursa Calon Gubernur BI, Ini Profil dan Rekam Jejak Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati muncul sebagai kandidat pengganti Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang jabatannya akan berakhir pada Mei 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kata sambutan di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023). Dok Youtube Ikatan Bankir Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kata sambutan di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023). Dok Youtube Ikatan Bankir Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati muncul sebagai kandidat pengganti Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang jabatannya akan berakhir pada Mei 2023. 

Saat ini, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 2016 atau sejak kepemimpinan pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi).  

Sebelumnya, perempuan kelahiran Lampung, 26 Agustus 1962, tersebut juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2005. 

Selain Sri Mulyani, muncul beberapa nama lainnya, di antaranya Purbaya Yudhi Sadewa yang saat ini merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI, juga Perry yWarjiyo ang berpotensi kembali terpilih.

Nama mantan Menteri Keuangan periode 2014-2016 Bambang Brodjonegoro serta Mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad juga digadang-gadang menjadi pengganti Perry Warjiyo. 

Profil lengkap Sri Mulyani

Melansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, Sri Mulyani menamatkan pendidikan serta memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986) dan melanjutkan sekolahnya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat. 

Dirinya mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Setelah itu dia mendapatkan gelar Ph.D. in Economics pada 1992.

Sebelum terjun dalam kabinet pemerintahan, Sri Mulyani merupakan spesialis penelitian keuangan publik, kebijakan fiskal, dan ekonomi tenaga kerja. Dirinya menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. 

Mulai pada 2002, Sri Mulyani terpilih menjadi Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group). 

Pada 21 Oktober 2004, istri dari Tonny Sumartono tersebut mendapatkan penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Belum genap 12 bulan menduduki jabatan pertama di kabinet, Ibu Ani, sapaan akrabnya, dilantik menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden keenam Indonesia, SBY. 

Berkat kepiawaiannya dalam memimpin perbendaharaan negara, dia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura. Dirinya uga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes pada 2008. 

Anak ketujuh dari 10 bersaudara tersebut juga pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian usai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). 

Dari 2010 hingga Kini

Pada 2010 hingga 2016, Sri Mulyani mengemban tugas sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank), sekaligus menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat posisi tersebut. Karenanya, Sri Mulyani melepas jabatannya sebagai Menteri Keuangan. 

Setelah 6 tahun di World Bank, Presiden Jokowi menujuk Sri Mulyani untuk kembali mengisi posisi orang nomor 1 di Kementerian Keuangan. 

Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia kembali diraih Sri Mulyani pada 2018 versi World Government Summit. Dia juga kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia pada 2019. Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada 2017 dan 2018.

Pada 2019, Sri Mulyani  terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.

Masuk pada pandemi Covid-19, Sri Mulyani berhasil menahan gejolak pelumpuhan ekonomi sehingga inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang sempat minus dapat kembali menguat. 

Pada Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.  

Terbaru, dalam laporan Forbes pada 11 Januari 2023, nama Sri Mulyani masuk dalam daftar Forbes tersebut karena pencapaiannya di masa jabatan pertama pada periode 2005-2010. Kala itu, devisa Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$50 miliar, mengurangi utang publik hingga 30 persen dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper