Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! IMF Kerek Proyeksi Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen di 2023

IMF memperkirakan ekonomi global tumbuh 2,9 persen pada tahun 2023, lebih tinggi dibandingkan prospek yang dirilis pada Oktober 2022 sebesar 2,7 persen.
Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas dalam paparan World Economic Outlook Januari 2023./YouTube-IMF
Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas dalam paparan World Economic Outlook Januari 2023./YouTube-IMF

Bisnis.com, JAKARTA – Dana Moneter Internasional atau IMF menaikkan proyeksi ekonomi global tahun ini menyusul melandainya inflasi.

Dalam paparan World Economic Outlook Januari 2023, Kepala ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan ekonomi global diperkirakan tumbuh 2,9 persen pada tahun 2023. Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan prospek yang dirilis pada Oktober 2022 sebesar 2,7 persen.

Gourinchas memperkirakan ekonomi masih akan melambat tahun ini sebelum pulih kembali tahun depan karena upaya bank sentral global melawan inflasi dan perang di Ukraina membebani aktivitas.

Pertumbuhan ekonomi tahun ini masih melambat dibandingkan tahun 2022 yang diproyeksikan mencapai 3,4 persen.

“Terlepas dari hambatan ini, prospek ekonomi lebih baik dibandingkan dengan perkiraan kami di bulan Oktober dan dapat merepresentasikan titik balik dengan pertumbuhan yang mencapai titik terendah dan inflasi yang melandai,” ungkap Gourinchas dalam paparan World Economic Outlook Januari 2023, Selasa (31/1/2023).

IMF memperkirakan ekonomi global akan rebound pada tahun 2024 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 3,4 persen.

“Pertumbuhan secara mengejutkan cukup tangguh di kuartal ketiga tahun lalu dengan pasar tenaga kerja dan permintaan swasta yang kuat, serta adaptasi yang lebih baik terhadap krisis energi di Eropa,” lanjutnya.

Gourinchas mengatakan bahwa inflasi mulai melandai di sebagian besar negara, meskipun inflasi inti yang mengecualikan harga energi dan makanan diperkirakan belum mencapai puncaknya. Selain itu, melonggarnya pembatasan di China memberikan dorongan terhadap aktivitas dan kondisi ekonomi global.

Pembukaan China membuka jalan bagi aktivitas ekonomi untuk pulih, kondisi keuangan global telah membaik karena tekanan inflasi mulai mereda, dan melemahnya dolar AS memberikan nafas segar bagi negara-negara berkembang,” ujarnya.

Terkait inflasi, Gourinchas mengatakan inflasi global diperkirakan akan melandai tahun ini, namun 80 persen negara dunia masih akan mencatatkan inflasi di atas level sebelum pandemi, bahkan hingga tahun 2024.

IMF memperkirakan inflasi global turun dari 8,8 persen pada tahun 2022 menjadi 6,6 persen pada tahun 2023, dan 4,3 persen pada tahun 2024. Level ini masih berada di atas rata-rata sebelum pandemi (2017-2019) sebesar 3,5 persen.

"Pertarungan melawan inflasi masih belum berakhir, kebijakan moneter harus tetap kontraktif, dan beberapa negara perlu melakukan pengetatan lebih lanjut sebelum tekanan biaya hidup mereda secara luas," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper