Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI-Jepang Bangun Gedung Tertinggi di Indonesia Senilai Rp10,6 Triliun

Mistubishi Estate Co., Ltd bersama Taspen akan membangun superblok berkonsep green energy dengan nilai investasi sebesar Rp10,6 triliun. 
Ilustrasi pembangunan superblok/Rilisnews
Ilustrasi pembangunan superblok/Rilisnews
Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Taspen (Persero) bersama pengembang properti terbesar di Jepang yakni Mistubishi Estate Co., Ltd akan membangun superblok berkonsep green energy dengan nilai investasi sebesar Rp10,6 triliun. 

Taspen Grup dalam hal ini Taspen Properti melakukan groundbreaking World-Class Property Green Energy, Superblock Oasis Central Sudirman yang diselenggarakan hari ini, Selasa (31/1/2023) di Jakarta. 
Direktur Utama Taspen ANS Kosasih menyampaikan superblok Oasis Central Sudirman akan menjadi landmark atau ikon baru yang terletak di jantung kota Jakarta. Megaproyek ini akan menjadi bangunan tertinggi di Indonesia degan tinggi mencapai 275 meter.
"Kawasan dengan luas 3,3 hektar akan ada 2 bangunan tertinggi di Indonesia di sini, 65 lantai dan 75 lantai dengan tinggi ratusan meter yang belum pernah dibangun sebelumnya yang akan dibangun oleh teknologi jepang yang anti gempa bumi," katanya, dikutip dari Youtube Kementerian BUMN RI, Selasa (31/1/2023). 
Oasis Central Sudirman di desain untuk menjadi kawasan terpadu aktivitas bisnis dan kaum urban dalam konsep one stop service property. Kawasan tersebut akan menjadi pusat bisnis, residensial, dan niaga di Jakarta. 
Superblock ini diharapkan akan memperkuat peran BUMN sebagai penggerak roda perekonomiam Indonesia, sekaligus memperkokoh hubungan baik antara Indonesia dan Jepang melalui Foreign Direct Investment (FDI).
"Yang pasti ini semuanya green energy, sangat bisa memenuhi kebutuhan listriknya sendiri sangat smart dan hijau, kami bersyukur bahwa Taspen Property sebagai BUMN dapat menerapkan strategi ESG [environmental, social, dan governance] dengan membangun kawasan ini," ujarnya. 
Lebih lanjut, Kosasih menuturkan pembangunan proyek ini akan dapat menyerap tenaga kerja hingga 5.000 pekerja. Sementara itu, ada sekitar 170 industri pendukung yang ikut terdorong oleh proyek ini dengan cakupan tenaga kerja hingga 100.000 pekerja di seluruh Indonesia. 
"Diperkirakan puluhan ribu bahkan mungkin 100.000 akan terserap di seluruh Indonesia. Ini merupakan penggerakan roda ekonomi yang luar biasa hanya dari 1 proyek saja tapi megaproyek yang dikerjakan antara Indonesia dan Jepang," tandasnya. 
Adapun, pembangunan superblok ini memakan waktu 7-8 tahun untuk 2 gedung. Namun, 1 gedung akan selesai dalam jangka waktu 6-7 tahun.
Bentuk kerjasama antara Mitsubishi dan Taspen, kata Kosasih, adalah Build Operate Transfer (BOT) selama 50 tahun sejak pembangunan dilakukan. PT Taspen akan memiliki porsi saham sebesar 30 persen dan Mitsubishi sebesar 70 persen.
“Jadi setelah masa BOT akan kembali menjadi milik Taspen, selama 50 tahun itu kita juga mendapat penghasilan BOT setiap tahunnya. 50 tahun sejak mulai pembangunan, jadi ini mulai dibangun, mereka (Mitsubishi) sudah mulai bayar royalti ke kita,” imbuhnya.
Kosasih menyebutkan royalty BOT 50 tahun akan dibayarkan Jepang diawal setelah pembangunan selesai, sehingga selanjutnya kebelakang disebut hanya akan kerjasama operasional saja.
“Nantinya direktur utama dari kita, jepang minta komisaris utama dan manajer,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper