Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ultimatum Jajarannya: Stabilkan Harga Beras!

Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.
Presiden Jokowi / Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi / Biro Pers Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa Perum Bulog didorong untuk segera mempercepat pendistribusian beras dengan stok yang tersedia melalui operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas tersebut.

"Mudah-mudahan Kepala Bulog dan kita semua akan membanjiri [beras] dengan stok yang ada. Dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun," kata Zulkifli dalam keterangannya usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315.000 ton sudah siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga Maret 2023.

"Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras, kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300.000 ton ini harap segera disalurkan. Kemudian Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13.000 ton harus ditop up sampai 30.000 ton," tutur Arief.

Selanjutnya, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menuturkan bahwa stok CBP tersebut berasal dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor premium. Budi menekankan bahwa beras impor premium yang didistribusikan dijual seharga Rp8.300 per kilogram.

"Nanti yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras impor yang kualitasnya premium, tetapi kita tetap menjualnya Rp8.300. Jadi nanti teman-teman juga ikut mengawasi kalau ada yang mahal itu berarti ada permainan di sini. Beras ini beras premium bukan beras medium, kita jualnya Rp8.300 jadi harusnya nggak ada lagi pesaingnya, karena beras ini yang terbaik selama ini," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa Perum Bulog sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan pihak lainnya untuk mencegah terjadinya penimbunan stok beras impor saat operasi pasar.

"Mekanismenya saya sudah bekerja sama Satgas Pangan nanti dari Food Station, dari beberapa nanti kita ikut mengawasi bareng-bareng," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper