Bisnis.com, JAKARTA - PT Trans Retail Indonesia, perusahaan milik konglomerat Chairul Tanjung menutup secara permanen beberapa gerai Transmart di sejumlah daerah di Indonesia.
Pusat perbelanjaan ini belakangan memang ramai jadi perbincangan di media sosial lantaran disebut-sebut sepi pengunjung.
Sebelum berganti nama, gerai ini dikenal dengan Carrefour, sebuah perusahaan asal Prancis yang masuk ke Indonesia dan memakai jasa konsultan untuk mencari mitra bisnis potensial di Tanah Air.
Pada 2010, Carrefour mendatangi Chairul Tanjung dan menawarkan penjualan saham kepada konglomerat CT Crop tersebut. Keduanya akhirnya mencapai kesepakatan dan meneken MoU pembelian Carrefour Indonesia pada 12 Maret 2010 di Prancis.
Selanjutnya pada 16 April 2010, CT mengumumkan menguasai 40 persen kepemilikan saham di PT Carrefour Indonesia senilai US$300 juta yang selanjutnya jadi PT Trans Retail Indonesia.
Chairul Tanjung, pengusaha Indonesia terkaya nomor 9 versi Forbes 2020 itu kemudian menggenapkan akuisisi 100 persen saham Carrefour Indonesia pada 19 November 2012 dengan membeli sisa 60 persen saham senilai US$750 juta melalui CT Corp.
Baca Juga
Saat itu, disebut-sebut sebagai akuisisi terbesar bidang ritel di Indonesia. Harga tersebut dinilai pantas bagi Carrefour yang memiliki omzet mencapai US$13,75 triliun pada 2011.
Kala itu, PT Trans Retail mengeklaim hadir dengan konsep baru, berbeda dengan Carrefour yang dikenal masyarakat selama ini.
Yakni, dengan kehadiran Transmart, gerai belanja itu diklaim memiliki pembagian koridor belanja lebih rapi dan suasana belanja yang lebih nyaman, lebih luang dan lapang.
Setelah berganti konsep Transmart, jaringan Carrefour juga diramu jadi tempat tak hanya untuk berbelanja, tetapi juga gaya hidup seperti bermain, kulineran, hingga menonton.
Berdasarkan catatan Bisnis, Kamis (14/1/2021), Vice President Corporate Communication Trans Retail Indonesia Satria Hamid mengklaim konsep tersebut telah diterima banyak dari kalangan masyarakat.
Apalagi, imbuhnya, lewat kepemilikan Chairul Tanjung, Carrefour Indonesia secara entitas sudah berbeda dengan Carrefour yang berlokasi di Prancis.
Sebab secara konsep, kehadiran Transmart dapat dikatakan sebagai paradigma baru bagi Carrefour Indonesia yang sebelumnya hanya sebatas toko ritel.
"Secara entitas bisnis tidak mempunyai pengaruh karena sejak 2013 kepemilikian Carrefour di Indonesia sudah menjadi milik pengusahan nasional, Chairul Tanjung seluruhnya," katanya.
Lebih lanjut dia menuturkan, sejak 2013, pengembangan korporasi Carrefour menggunakan bendera Transmart di seluruh Indonesia terus dilakukan secara periodik. Perseroan juga terus me-remodelling toko-toko Carefour jadi Transmart di seluruh penjuru Tanah Air.