Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyakita Melambung, Pedagang: Sudah 2 Pekan Tak Dapat Pasokan

Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) Ngadiran mengungkapkan bahwa sudah 2 pekan pedagang tidak mendapat pasokan minyak goreng merek Minyakita.
Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022) - BISNIS-Indra Gunawan.
Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022) - BISNIS-Indra Gunawan.

Bisnis.com, JAKARTA - Pedagang pasar mengungkapkan bahwa saat ini minyak goreng besutan pemerintah merek Minyakita sudah 2 pekan tidak lagi membanjiri pasaran. Alhasil, minyak goreng yang harga eceran tertingginya (HET) Rp14.000 per liter tersebut, kini harganya sudah mencapai Rp16.000 per liter.

Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) Ngadiran mengatakan, pihaknya biasanya mendapatkan pasokan Minyakita sebesar 100 ton per minggu. Jumlah tersebut, kata dia, biasanya sudah habis jika didistribusikan di wilayah Jabodetabek.

“Barangnya sudah 2 minggu belum datang. Biasanya koperasi dapet 50-100 ton per minggu. DKI saja biasanya sudah 53 ton-an per minggu,” ujar Ngadiran kepada Bisnis, Senin (30/1/2023).

Ngadiran mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan pengadaan sejak 2 pekan lalu. Namun, hingga saat ini belum memperoleh kejelasan kapan Minyakita bisa membanjiri pasar kembali.

Menurut dia, keberadaan Minyakita sebetulnya sangat menguntungkan masyarakat. Sebab, kualitasnya jauh dibandingkan minyak curah.

“Misalnya kalau curah, tidak ditutup kan, bisa ada kecoa masuk, cicak, binatang masuk ke situ, kan nggak tahu masyarakat,” ungkapnya.

Dengan tidak adanya pasokan Minyakita dalam 2 pekan ini, kata Ngadiran, harga minyak goreng curah di tingkat pedagang pun kini sudah Rp13.000 per liter, yang sebelumnya Rp12.500 per liter. Menurutnya, kenaikan tersebut juga dialami hampir semua kebutuhan pokok.

“Sekarang minyak goreng naik lagi, beras juga naik terus, yang lain juga mahal. Aku bingung semua latah naik. Kita sebagai pedagang beli naik jual naik, beli turun jual turun. Segala naik kan susah,” katanya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Ketua bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon mengatakan, saat ini minyak goreng subsidi merek Minyakita mulai sulit untuk dicari.

"Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Saat ini, minyak goreng subsidi di lapangan sudah mengalami kelangkaan. Kalaupun ada, itupun harganya sudah tidak sesuai HET, bahkan jauh dari batas HET, " ujar Ahmad Choirul Furqon dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/1/2023).

Menurut dia, di sejumlah daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur harga Minyakita sudah mencapai Rp16.000 per liter.

"Yang semakin parah adalah harga minyak goreng subsidi ini sudah melampaui HET dan sangat jauh. Kami mendapat keluhan dari banyak pedagang pasar di berbagai wilayah. Seperti di sejumlah pasar di DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, harga minyak goreng subsidi ini sudah mencapai Rp16.000, tentu ini sangat merugikan banyak pihak," ujarnya.

Ketua DPP IKAPPI ini berharap jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat harga minyak goreng ini tidak stabil.

"Kami sangat berharap pemerintah dapat mengurai kondisi ini. Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang sengaja membuat harga minyak goreng yang harusnya hak rakyat kecil malah bergejolak," tegah Ahmad. 

Menurutnya, produsen, Kementerian Perdagangan, dan BUMN sebagai distributor resmi pemerintah memiliki tanggung jawab agar minyak goreng subsidi ini kembali stabil, baik dari sisi pasokan maupun harga.

Hingga berita ini ditulis, Plt. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan Muhri hingga belum merespons permintaan tanggapan dari Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper