Bisnis.com, JAKARTA - IPC Terminal Petikemas atau IPC TPK mencatatkan pertumbuhan kinerja bongkar muat mencapai 2,87 juta twenty foot equilvalent unit (TEUs) sepanjang 2022, atau berada di atas target perusahaan.
David P. Sirait, Direktur Utama IPC TPK memaparkan perusahaan mencatatkan kinerja bongkar muat sebesar 2.879.118 twenty foot equilvalent unit (TEUs) sepanjang tahun lalu. Jumlah ini meningkat 5,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 2.720.810 TEUs dan di atas RKAP perusahaan sebesar 2.802.441 TEUs.
David memaparkan peningkatan produktivitas terminal terus dilakukan melalui berbagai upaya. Pada November 2022 lalu, IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane dimana melebihi target dari Dirjen Perhubungan Laut sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour).
“Tahun lalu kami fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan value creation melalui revenue enhancement diseluruh area kerja dan cost efficiency diberbagai lini. Kedua hal ini berhasil mendorong pertumbuhan kinerja perseroan.” Ujar David dikutip dari keterangan resminya, Rabu (25/1/2023).
Seiring dengan hal tersebut, kinerja keuangan IPC TPK pun turut meningkat dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,85 triliun, atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,51 triliun.
Catatan ini juga berada di atas diatas RKAP perusahaan yang ditetapkan oleh pemegang saham sebesar Rp2,60 triliun.
Baca Juga
Selain peningkatan kinerja operasional, perusahaan juga berupaya melakukan efisiensi biaya, termasuk pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di 10 terminal yang dikelola IPC TPK. Perusahaan mencatat adanya penurunan 2 persen pada rasio penggunaan BBM dibandingkan troughput petikemas dari 3,97 liter/TEUs pada 2021 menjadi 3,90 liter/TEUs pada 2022.
David memastikan komitmen IPC TPK untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru guna mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan. Pelayanan ekstra diberikan kepada pengguna jasa mulai dari berthing on arrival, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat petikemas, hingga pada saat kapal berlayar meninggalkan dermaga.
Adapun, sepanjang 2022 IPC TPK melayani 8 layanan baru dalam mendukung pemangkasan biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan (port stay). Pada awal tahun IPC TPK untuk pertama kalinya melayani MV MSC Tianshan, kapal terbesar dengan panjang (LOA) 334 meter yang membawa sekitar 2.000 petikemas (empty container) berukuran 40 feet untuk membantu mengatasi kelangkaan petikemas dalam menunjang ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri.
Sebagai upaya digitalisasi layanan, IPC TPK menjadi juga menjadi pionir dalam implementasi TOS Nusantara dan Single Billing sehingga seluruh kegiatan pelayanan operasional dapat tercatat dan termonitor melalui sistem yang saling terintegrasi dengan biaya implementasi yang rendah.