Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO JPMorgan: Sistem Kerja WFH Tak Cocok untuk Anak Muda

CEO JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon mengungkapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah tidak cocok untuk anak muda.
Ilustrasi burnout akibat work from home (WFH)/Freepik
Ilustrasi burnout akibat work from home (WFH)/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - CEO JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon mengungkapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah tidak cocok untuk anak muda.

"(WFH) ini tidak cocok untuk anak-anak muda," jelas Jamie di Davos, Swiss, dikutip dari Bloomberg pada Rabu (25/1/2023).

Komentar Jamie muncul di tengah perlambatan industri keuangan di seluruh dunia dan meningkatnya tanda-tanda resesi, yang telah mendorong banyak bank besar untuk memangkas bonus, melakukan PHK, dan menghentikan sementara perkrutan.

Ketidakpastian ekonomi telah meningkatkan kekhawatiran di antara para pekerja di seluruh industri bahwa para atasan dapat memerintahkan karyawan kembali bekerja di kantor sebagai alasan untuk memberhentikan karyawan, meskipun pasar tenaga kerja masih kuat.

Jamie telah menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap pekerjaan jarak jauh. Terlepas dari komentarnya, para pimpinan banyak bank besar baru-baru ini mengakui bahwa karyawan mereka biasanya hanya berada di kantor antara tiga sampai empat hari dalam seminggu.

Beberapa bos Wall Street, seperti Jane Fraser dari Citigroup, lebih memilih karyawan WFH karena dapat meningkatkan keterlibatan bahkan produktivitas. Selain itu, Fraser juga menilai produktivitas bisa menurun hanya karena menghabiskan waktu terlalu lama di kantor.

Dalam kesempatan lain, Pimpinan Morgan Stanley James Gorman mengatakan bahwa bekerja lima hari seminggu di kantor tidak akan terjadi lagi, dan Jamie sebelumnya telah mengizinkan bahwa sekitar 40 persen dari karyawannya akan bekerja dengan model hybrid atau gabungan bekerja di kantor dan di rumah.

Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap ribuan pekerja WFH, sistem kerja model hybrid sejauh ini merupakan pendekatan yang paling populer bagi para pekerja di kantor saat ini.

Namun, dengan banyaknya pengumuman PHK, fleksibilitas yang diharapkan oleh banyak karyawan kantoran dapat berisiko di beberapa sektor.

Goldman berencana melakukan PHK terhadap 3.200 karyawan, meskipun mereka akan terus merekrut karyawan secara selektif. Bank of America Corp. menghentikan sementara perekrutan kecuali untuk peran-peran yang paling penting.

Morgan Stanley terlambat untuk melakukan penataan ulang tenaga kerja karena tidak banyak melakukan pengurangan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, perusahaan ini juga telah memulai rencana PHK.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper