Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga BI Naik Lagi, Cicilan KPR Masih Aman?

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia kembali naik sehingga dapat memicu tingkat bunga kredit di sektor properti.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) kembali meningkat sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen. Hal ini memicu kenaikan terbatas pada suku bunga perbankan nasional.

Lantas, bagaimana dengan bunga kredit pemilikan rumah (KPR)?

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Agus Fadjar Setiawan mengatakan, laju kredit di sektor properti masih terlihat lancar, sebab perbankan belum masif meningkatkan bunga kredit.

"Kami mengamati rata-rata dari sisi kredit properti sebenarnya masih bagus karena bank meng-absorb [menyerap] kenaikan policy rate itu dengan mempertimbangkan dari sisi margin," kata Agus dalam acara 99 Group Property Outlook 2023, Kamis (19/1/2023).

Hal ini pun terlihat dari sisi likuiditas perbankan yang bagus sehingga menjadi peluang untuk pembiayaan sektor properti ke depannya. Menurutnya, kondisi likuiditas ini juga yang menjadi pertimbangan pihaknya untuk meningkatkan policy rate.

Selain dari sisi pertimbangan margin dan likuditas perbankan, sustainability atau keberlanjutan usaha untuk janga panjang diklaim sebagai salah satu pertimbangan perbankan saat ini untuk meningkatkan bunga kredit secara terbatas.

"Karena tentunya peningkatan suku bunga acuan bisa berpotensi meningkatkankan repayment capacity dari sisi debitur. Kemudian juga meningkatkan potensi meningkatnya loan at risk ini yang mungkin nanti berpengaruh karena suku bunga naik," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI pada triwulan III/2022, menunjukkan sebagian besar konsumen masih menjadikan skema pembiayaan KPR sebagai pilihan dengan pangsa pasar sebesar 74,53 persen. Disusul oleh pembiayaan tunai bertahap sebesar 17,39 persen dan tunai 8,08 persen.

Total nilai kredit KPR dan KPA tercatat meningkat sebesar 7,98 persen year-on-year (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya, yaitu 7,80 persen yoy.

Terlebih penjualan properti residensial pada triwulan III/2022 tumbuh sebesar 13,58 persen yoy. Pertumbuhan itu ditopang penjualan rumah tipe kecil.

Kendati, angka tersebut masih lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 15,23 persen yoy. Artinya, ada penurunan 1,65 persen dari periode sebelumnya.

Di samping itu, Agus mengatakan, tak menutup kemungkinan bahwa suku bunga acuan akan kembali disesuaikan, mengingat The Fed berpotensi untuk kembali menaikkan suku bunga acuan hingga triwulan II/2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper