Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Genjot Penjualan Properti di Era Suku Bunga Tinggi

Pengembang mulai ancang-ancang mengantisipasi lonjakan suku bunga KPR yang dapat memicu penurunan minat masyarakat terhadap properti
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor properti pada 2023 menghadapi sejumlah tantangan, salah satunya tingkat suku bunga yang tinggi. Adapun, saat ini BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 5,50 persen.

Head of Research JLL Indonesia, Yunus Karim mengatakan era suku bunga tinggi akan berdampak pada peningkatan cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA). Signifikasi besaran dampak akan bergantung pada tingginya level suku bunga.

"Sehingga dimungkinkan terjadi pengambilan keputusan yang lebih lama ketika membeli hunian, penundaan, atau memilih harga yang lebih terjangkau dengan konsekuensi luasan yang lebih kecil atau lokasi yang lebih jauh," kata Yunus kepada Bisnis.com, dikutip Rabu (18/1/2023).

Yunus menuturkan, kenaikan suku bunga menjadi tantangan bagi para pengembang untuk dapat menyediakan produk yang sesuai dengan kemampuan serapan pasar. Artinya, pengembang perlu menerapkan strategi-strategi pemasaran, kemudahan pembayaran, atau penyesuaian spesifikasi.

Salah satu pengembang yang telah meluncurkan strateginya untuk mengatasi kondisi ini yaitu Sinar Mas Land. Induk usaha dari PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) itu menawarkan subsidi bunga hingga 7,5 persen melalui program national sales 'Smart Move'.

Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan keringanan potongan harga hingga 18 persen, Cashback hingga 5,5 persen, dan Free Service, Charge selama 12 bulan untuk pembelian hard cash.

Sementara itu, untuk cara bayar KPR/T/A Express, program ini menawarkan keringanan berupa Subsidi DP hingga 15 persen, Subsidi Bunga hingga 6 persen (atau 2 persen selama 3 tahun), Subsidi Biaya KPR hingga 2,5 persen, dan Free Service Charge selama 12 bulan.

Keringanan tersebut berlaku untuk berbagai produk di antaranya landed residential, ruko, apartemen, hingga kavling. Penjualan properti melalui Smart Move akan difokuskan pada unit-unit eksisting atau ready stock dan 18 proyek yang on-going dan telah dilaunching pada tahun 2021-2022.

Corporate Head of Sales & Marketing Sinar Mas Land, Nurhadi Lie menerangkan penawaran tersebut menjadi poin pembeda dari program national sales di tahun-tahun sebelumnya.

"Jadi beberapa di antaranya ada subsidi DP, ada subsidi KPR kita juga kasih, subsidi bunga ini yang berbeda dari tahun sebelumnya," kata Nurhadi dalam konferensi pers peluncuran Smart Move, Selasa (17/1/2023).

Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Olivia Surodjo meyakini kenaikan suku bunga belum begitu mengkhawatirkan untuk tahun 2023.

Menurutnya, masih banyak perbankan yang menahan kenaikan suku bunga besar-besaran untuk KPR. Sebab, sebaian besar Bank masih menargetkan pertumbuhan tinggi untuk KPR pada 2023.

"Jadi kami berharap tahun ini efek kenaikan suku bunga terhadap permintaan properti tidak terlalu tajam," ujar Olivia kepada Bisnis.com.

Di samping itu, Metland tengah menerapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi penurunan kinerja yakni dengan mengembangkan produk-produk dan bangunan yang lebih compact.

Hal ini diupayakan agar konsumen tetap bisa melakukan pembelian dengan harga yang terjangkau dan memberikan promo-promo menarik hingga kemudahan cara bayar yang dapat dimanfaatkan oleh calon konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper