Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I bersiap meningkatkan kapasitas bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali sejalan dengan mulai pulihnya lalu lintas perjalanan baik domestik maupun internasional.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi menjelaskan perseroan tengah berfokus untuk menambah kapasitas layanan penumpang di Bandara Bali. Berdasarkan data AP I, Bandara Ngurah Rai dapat melayani hingga 24 juta penumpang. Namun, pada hingga Desember 2022 jumlah penumpang sudah mencapai 12 juta.
Pada 2023, dia memproyeksikan jumlah penumpang tersebut akan tumbuh menjadi 20 juta penumpang. Alhasil, pada 2024, Bandara berkode DPS tersebut sudah mencapai kapasitas penumpang maksimalnya.
Perseroan harus dapat memastikan bahwa bandara tersebut bisa secara berkelanjutan mengakomodir pergerakan penumpang yang semakin signifikan untuk baik domestik maupun internasional.
"Jadi dari sekarang ini kami sudah melakukan antisipasi meningkatkan kapasitas di bandara Bali. Kami sudah siapkan dari sekarang," ujarnya, Rabu (18/7/2022).
Adapun, bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara kelolaan AP I dengan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara terbanyak sepanjang 2022. Tercatat lebih dari 12,519 juta pergerakan penumpang dan 87.558 pergerakan pesawat udara telah dilayani sepanjang Januari hingga Desember 2022.
Baca Juga
Pergerakan penumpang di Bandara Bali melonjak 231 persen dibandingkan dengan pada 2021 sebesar lebih dari 3,7 juta pergerakan. Sedangkan pergerakan pesawat udara menjadi tumbuh 141 persen dibandingkan 2021 sebanyak 36.299 pergerakan.
Jumlah pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masing-masing menyumbang 24 persen dari total lebih dari 52,294 juta pergerakan penumpang sepanjang 2022 dan 16 persen dari total 552.778 pergerakan pesawat Angkasa Pura I sepanjang tahun lalu.
Tingginya jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara yang dilayani Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan perwujudan dari semakin meningkatnya tingkat kepercayaan diri dan minat masyarakat untuk kembali berwisata. Hal ini juga merupakan pertanda bahwa Bali sebagai destinasi wisata unggulan, masih sangat diminati oleh warga masyarakat Indonesia dan global.
Apabila dibandingkan dengan lada 2021 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali hanya menempati urutan ketiga bandara Angkasa Pura I dengan jumlah pergerakan penumpang terbanyak yaitu dengan 3,7 juta penumpang. Jumlah ini jauh di bawah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan 6,7 juta penumpang dan Bandara Juanda Surabaya dengan 5,9 juta penumpang.
Faik Fahmi menilai dengan semakin membaiknya penanganan pandemi Covid-19 secara nasional dan global, serta semakin mudahnya aturan perjalanan udara domestik dan internasional, menjadi faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara di Bandara Ngurah Rai.
Jumlah penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sepanjang 2022 terbagi menjadi lebih dari 7,855 juta pergerakan penumpang rute domestik, lebih dari 4,5 juta pergerakan penumpang rute internasional, dan 120.587 pergerakan penumpang transit domestik. Sedangkan untuk pergerakan pesawat udara terdiri atas 61.544 pergerakan penumpang rute domestik dan 26.014 pergerakan penumpang rute internasional.
Jumlah pergerakan penumpang dan pesawat rute internasional mengalami lonjakan yang luar biasa tinggi, dari 5.619 pergerakan pada 2021 menjadi lebih dari 4,543 juta pergerakan pada 2022, dan untuk pesawat dari 1.355 pergerakan menjadi 26.014 pergerakan pada 2022.
"Kami sangat bersyukur bahwa penerbangan saat ini berangsur-angsur pulih sehingga tercermin langsung ke bandara-bandara Angkasa Pura I yang mayoritas merupakan bandara dengan destinasi pariwisata," tekannya