Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta membenarkan fenomena ramai hotel berbintang dan mewah dijual melalui platform situs online.
Ketua Badan Pengurus Daerah PHRI DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan hotel yang dijual merupakan hotel bintang 5, 4 dan didominasi oleh bintang 2 ke bawah.
"Faktanya memang begitu, hotel itu begitu kesulitan, masih banyak yang rugi walaupun tadi kita dapat penjelasan pajak hotel itu naik ya," kata Sutrisno dalam konferensi pers virtual, dikutip Rabu (18/1/2023).
Padahal, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah hotel berbintang di Indonesia bertambah sebanyak 3.763 unit pada 2022. Angka tersebut meningkat 6,87 persen dibandingkan dengan 2021 yang mencapai 3.521 unit. Secara keseluruhan, pasokan hotel berbintang di Indonesia mencapai 358.833 unit kamar di tahun ini.
Di sisi lain, industri perhotelan telah mendapat stimulus dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akhir Desember 2022, kondisi ini akan semakin meningkatkan kinerja perhotelan untuk 2023.
Konsultan properti, Colliers Indonesia, menyebutkan bisnis perhotelan di Jakarta telah kembali berkembang pesat. Pasalnya, kegiatan bisnis telah dimulai kembali yang memicu permintaan ruang untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Baca Juga
Berdasarkan pantauan Bisnis.com di platform Lamudi.co.id, hotel bintang 5 di Kebon Baru, Jakarta Selatan dijual dengan harga Rp250 miliar. Luas bangunan mencapai 11.000 meter2 yang memiliki total 77 ruangan.
Hotel bintang 4 di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat dijual dengan harga Rp880 miliar dengan luas bangunan mencapai 17.550 meter2. Adapun, bangunan ini memiliki total 330 ruangan. Hotel ini disebut telah memiliki sertifikat hak guna bangunan.
Sementara itu, di situs yang sama, hotel berbintag 3 ke bawah di jual dengan harga Rp55-20 miliar untuk wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur.