Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Hotel di Bali Makin Cerah, Pengembang Siap Gencarkan Proyek Baru

Pemulihan pariwisata di Bali meningkatkan okupansi hotel yang memicu penambahan pasokan baru hingga tahun 2025
Canggu di Bali, Indonesia/Istimewa
Canggu di Bali, Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Pulihnya aktivitas pariwisata dari turis domestik dan internasional sepanjang tahun 2022 mendongkrak kinerja positif bagi industri perhotelan yang sempat terpuruk selama pandemi.

Data Colliers menyebutkan, total pasokan di Bali pada 2020-2022 sebanyak 691 kamar dengan penambahan 298 kamar baru di tahun 2022. Adapun, tingkat okupansi meningkat 4,6 persen pada kuartal IV/2022 secara kuartalan, sedangkan secara year-on-year meningkat sebesar 30,2 persen.

Katalis lainnya datang dari penyelenggaraan Presidensi G20 yang sukses mendorong pertumbuhan pariwisata di Indonesia secara umum. Dengan dibukanya perbatasan internasional, lebih banyak turis asing akan bepergian untuk tujuan rekreasi.

Berdasarkan data BPS Bali, total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali hingga November 2022 sebanyak 1.778.468 wisman. Angka tersebut meningkat dikisaran 19 persen dari tahun 2020-2021, meski belum mampu kembali ke situasi pada tahun 2019 sebanyak 6.275.054 wisman.

Dari segi tarif, average daily rate (ADR) atau tarif rata-rata harian hotel di Bali meningkat hingga 15,7 persen pada November 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini merupakan imbas dari kedatangan delegasi berbagai negara anggota G20.

Pada tahun 2023, bisnis perhotelan kembali mendapat stimulus dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah dan aktivitas menjelang tahun politik.

Head of Hospitality Services Colliers, Satria Wei mengatakan para pengelola hotel mendapatkan peluang besar di tahun 2023, khususnya bagi hotel yang marketing revenue-nya ditopang oleh kegiatan Meeting, Incentives, Conference, Exhibition (MICE).

Pasalnya, sebelum PPKM dilepas, pengelola hotel masih mengimplementasikan maksimum capacity pada meeting room sebesar 50 persen hingga akhir bulan lalu. Kini, aturan tersebut dicabut dan

"Mostly, mereka responnya sangat positif apalagi permintaan akan MICE di 2023 itu tidak akan menurun jadi masih lebih tinggi daripada di 2021 dan 2022," terangnya.

Melihat kondisi tersebut, pengembang mulai kembali gencar membangun proyek hotel di Bali. Data Colliers menunjukkan terdapat 3 hotel di Bali yang berada dalam tahap konstruksi.

Beberapa di antaranya yaitu Vasa Hotel Ubud di Ubud sebanyak 120 kamar, Artotel Suites Benoa di Tajung Benoa sebanyak 171 hotel dan The Luxury Collection Jimbaran sebanyak 50 kamar.

Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) Olivia Surodjo juga mengatakan pihaknya tengah membangun satu hotel di Bali untuk perluasan bisnis pada tahun 2023. Hal ini didorong kebutuhan ruang di hotel menjelang tahun politik

"Kami tidak melihat politik dalam kacamata pesimis tapi lebih ke antisipasi dalam menghadapinya dan mungkin di tahun politik justru menjadi moment yang baik seperti bisnis MICE hotel," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper