Bisnis.com, JAKARTA – ATW Solar optimistis untuk memperbesar pangsa pasar konsumen rumah tangga, sebagai pengguna panel surya yang selama ini terbebani dengan mahalnya biaya pemasangan.
Direktur ATW Solar Residensial Chairiman menuturkan selama ini sosialisasi untuk menambah pasar konsumen residensial memang gencar dilakukan.
Dia tak mengelak bahwa faktor mahalnya biaya awal pemasangan surya untuk perumahan masih menjadi hal utama yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk beralih.
Alhasil, pendekatan yang dilakukan perseroan kepada konsumen haruslah dari sisi yang terkait dengan penghematan biaya listrik pascapenggunaan panel surya.
Dia pun memaparkan karakteristik pengguna residensial yang berbeda dengan segmen korporasi dan industri yang telah memiliki kesadaran tinggi serta adanya tuntutan global untuk beralih ke penggunaan panel surya. Pasalnya, segmen rumah tangga memang masih awam dengan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan memiliki kemauan rendah untuk beralih.
“Terkait dengan masalah mahalnya biaya investasi ini, yang kami jembatani dengan program cicilan atau kredit sampai 3 tahun dan bunga nol persen. Strategi ini yang salah satunya kami lakukan untuk menyosialisasikan dan menambah pasar residensial,” ujarnya, Selasa (17/1/2023).
Sebagai gambaran, investasi awal yang harus dikucurkan masyarakat untuk memasang panel surya di ATW adalah berkisar Rp20 juta. Dengan besaran investasi yang harus dikeluarkan tersebut, penghematan tagihan listrik yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah sebesar Rp200.000—Rp300.000.
Sementara untuk pemasangan panel surya dengan baterai lithium, bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat dari pemasangan panel surya biasa.
Tak hanya itu, Chairiman menjelaskan, perseroan juga menambah konsumen residensial lewat kerja sama dengan sejumlah pengembang properti yang cukup besar di daerah Serpong dan Tangerang. Saat ini, tercatat lebih dari 3.000 atap rumah tangga yang telah dilayani oleh panel surya dari hasil kerja sama dengan pengembang tersebut.
ATW solar membidik target sebanyak 500 hingga 1.000 atap rumah per tahun menggunakan panel surya. Berdasarkan data nasional kata dia, saat ini di seluruh Indonesia baru 5.000 atap yang sudah terpasang panel surya. Sementara itu, pemerintah sendiri memiliki target sebanyak 1 juta atap.
“Sehingga, jumlah ini masih banyak gap dan pekerjaan rumahnya untuk memacu penggunaan panel surya,” katanya.
Apabila melihat karakteristik konsumen ATW Solar, segmen industri memang masih menjadi kontributor utama dari sisi nilai penjualan. Namun, justru jumlah pelanggan masih didominasi oleh segmen residensial.
“Jadi target tahun depan bisa memasang lebih dari 50 MW residensial dan industri,” ujarnya.