Bisnis.com, JAKARTA- Bentrok antar pekerja terjadi di lokasi pabrik PT Gunbuster Nickel Industri atau GNI yang berlokasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Keberadaan pabrik pengolahan nikel itupun erat kaitannya dengan proyek hilirisasi mineral dan kendaraan listrik.
Bentrokan pekerja yang mulanya disorot melalui platform sosial media itupun memicu keprihatinan banyak pihak. Pihak Kepolisian pun menerjunkan aparat keamanan.
Mirisnya, bentrokan melibatkan para pekerja lokal dengan para pekerja asing yang mayoritas berasal dari China. Menurut kabar berbagai sumber, bentrokan telah menewaskan dua orang, satu pekerja lokal dan satu TKA (Tenaga Kerja Asing).
Mengutip laman resmi perusahaan, GNI merupakan PMA yang dikuasi pengusaha asal China bernama Tony Zhou Yuan. Operasi GNI berada di Morowali Utara, Sulteng.
Kehadiran GNI tidak terlepas dari proyek hilirisasi mineral yang didengungkan pemerintah. Berbarengan dengan itu, pemerintah juga tengah mengoptimalkan program kendaraan listrik yang disebut menyerap banyak mineral nikel.
GNI telah berdiri sejak 2019 yang mengolah mineral nikel yang memiliki 25 jalur produksi. Fasilitas pengolahan milik GNI disebut-sebut memiliki nilai investasi sebesar Rp42,9 triliun.
Baca Juga
Total kapasitas produksi GNI mencapai 1,8 juta ton feronikel per tahun, dan input bijih nikel sebanyak 21,6 juta ton. Pabrik GNI di Morowali itupun secara resmi beroperasi sejak 2021, secara langsung ditandai dengan kehadiran Presiden Joko Widodo.
GNI menandai beroperasinya kawasan industri dalam kawasan milik Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI). Kawasan ini merupakan pusat industri nikel di Morowali yang juga dikelola PMA asalah China dengan luas lahan mencapai 1.907 hektar plus ditunjang fasilitas pelabuhan.