Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berencana akan memperluas tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah.
Tambak yang ditargetkan beroperasi pada Februari mendatang itu saat ini menjadi yang terbesar di Indonesia dengan luasan mencapai 60 hektare berisi 149 petak tambak.
"Untuk produktivitas awal mampu menghasilkan 40 ton per hektare per tahunnya," kata Trenggono dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (13/1/2023).
Adapun, tambak udang rencananya akan terus ditingkatkan, lantaran masih ada lahan potensial sekitar 100 hektare. Jika 100 hektare beroperasi, Trenggono memperkirakan akan ada perputaran uang kurang lebih Rp400 miliar per tahun di tambak udang tersebut.
“Kalau ini 100 hektare beroperasi, ada perputaran uang tidak kurang Rp400 miliar per tahun di sini. Tenaga kerja terserap yang direct saya yakin lebih dari 300 orang dan belum lagi di luar itu. Saya minta tenaga kerja harus mengutamakan warga di sini,” tuturnya.
Adapun, pembangunan tambak budidaya udang berbasis kawasan di Kebumen salah satunya bertujuan untuk mencapai target produksi udang nasional 2 juta ton pada 2024. Dengan begitu, Indonesia dapat berkontribusi lebih banyak lagi pada kebutuhan pasar udang dunia yang nilainya mencapai US$28,3 miliar pada 2021.
Baca Juga
Selain itu, Trenggono berharap peringkat Indonesia di jajaran negara penghasil udang terbesar di dunia bisa merangkak naik melebihi India, Vietnam, Equador, bahkan China.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, kawasan tambak tersebut masih bisa dibangun sebanyak 50 hingga 60 petak tambak lagi dalam rangka memaksimalkan 100 hektare lahan yang tersedia. Produktivitas panen juga masih bisa digenjot dengan menambah padat tebar banih di tiap kolam dari 125 ekor per meter persegi menjadi 250 ekor per meter persegi.