Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi tahunan Amerika Serikat (AS) terus turun hingga 6,5 persen pada bulan Desember 2022. Inflasi pada Desember 2022 menyentuh level terendah sepanjang tahun 2022.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (12/1/2023), Departemen Tenaga Kerja AS mencatat indeks harga konsumen (IHK) AS naik 6,5 persen pada Desember 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Inflasi AS ini lebih rendah dibandingkan November 2022 yang mencapai 7,1 persen yoy. Realisasi tersebut tercatat sebagai angka inflasi terendah sepanjang tahun 2022. Dibandingkan bulan sebelumnya (month-on-month/mom), deflasi AS mencapai 0,1 persen, lebih rendah dari November 2022 dengan inflasi 0,1 persen.
Angka inflasi AS sesuai konsensus ekonom dalam survei. Berdasarkan konsensus IHK tahunan pada Desember 2022 diperkirakan naik 5,7 persen yoy, sedangkan IHK bulanan diperkirakan stagnan pada level 0 persen.
Di sisi lain, IHK inti yang menghilangkan komponen energi dan makanan naik 0,3 persen mom dan 5,7 persen yoy.
Angka inflasi inti ini lebih rendah dari bulan November 2022 yang mencapai 6 persen yoy dan 0,2 mom. Selain itu, data inflasi inti juga berada di bawah proyeksi analis sebesar 5,7 persen yoy dan 0,3 persen mom.
Meskipun masih jauh di atas target the Fed sebesar 2 persen, melandainya inflasi meningkatkan kemungkinan perlambatan laju pengetatan moneter oleh bank sentral AS tersebut.
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, sebelum berhenti sejenak untuk menilai bagaimana siklus pengetatan paling agresif dalam beberapa dekade yang berdampak pada perekonomian.
Investor masih bertaruh bank sentral As tersebut akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun, meskipun pejabat The Fed justru mengatakan sebaliknya.