Bisnis.com, JAKARTA – Pemilik jaringan ritel Uniqlo, Fast Retailing akan menaikkan gaji tahunan untuk karyawan mereka di Jepang hingga 40 persen. Perusahaan berupaya memotivasi pegawainya di tengah laju inflasi tercepat dalam beberapa dekade.
Melansir Bloomberg, Rabu (11/1/2023), berdasarkan pernyataan resmi Fast Retailing, rencana kenaikan gaji mencakup pekerja di kantor pusat maupun di toko cabang. Kenaikan upah akan berdampak pada karyawan baru, manajer toko, dan karyawan yang lebih luas.
Peritel dan pemasok pakaian mode cepat terbesar di Asia ini bergabung dengan bisnis domestik lainnya seperti Nippon Life Insurance dan Suntory Holdings yang menaikkan upah karena harga-harga barang di Tokyo melampaui perkiraan hingga mencapai 4 persen untuk pertama kalinya sejak 1982.
Sebagai catatan, upah rata-rata di Jepang adalah tingkat terendah dari negara-negara Kelompok Tujuh, dan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini telah mengalami stagnasi selama beberapa dekade.
“Ke depannya, remunerasi baru setiap karyawan akan ditentukan oleh kriteria penilaian yang diselaraskan secara global, berdasarkan kinerja dan hasil kerja, serta kemampuan untuk berkontribusi pada bisnis,” kata Fast Retailing
Gaji awal bulanan untuk lulusan universitas akan meningkat menjadi ¥300.000 (US$2.270 atau sekitar Rp35,31 juta) dari ¥255.000, sementara gaji untuk manajer toko baru akan naik menjadi ¥390.000 atau setara Rp45,80 juta, dari ¥290.000.
Baca Juga
Untuk karyawan lain, Fast Retailing berencana menaikkan gaji tahunan sebanyak 40 persen.
Sebagai hasil dari revisi tersebut, termasuk kenaikan upah per jam tahun lalu untuk pekerja paruh waktu, total biaya personel di Jepang akan naik sekitar 15 persen tahun ini, dampak yang dapat diserap perusahaan dengan meningkatkan produktivitas.
Langkah pengecer mengikuti serangkaian langkah serupa di seluruh perusahaan Jepang. Nippon Life Insurance berencana untuk menaikkan gaji perwakilan penjualan sekitar 7 persen, menaikkan biaya personel sebesar ¥100 juta, sementara Suntory akan menaikkan gaji sekitar 6 persen, menurut laporan media lokal.
Brewers Asahi Group Holdings, Kirin Holdings, dan Sapporo Holdings juga mempertimbangkan kenaikan gaji pokok.
Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), upah tahunan rata-rata di Jepang adalah US$39.700 pada tahun 202. Rata-rata upah di negara OECD adalah US$51.600 dan Amerika Serikat memiliki tingkat tertinggi US$74.700.
Naiknya harga-harga barang di Tokyo dipandang sebagai indikator tren nasional dan juga faktor yang selanjutnya dapat memicu spekulasi bahwa Bank of Japan akan menyesuaikan kebijakan moneter untuk keluar dari periode panjang pelonggaran moneter besar-besaran.