Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pangan Hari Ini 5 Januari: Bawang dan Cabai Merah Kompak Naik

Sejumlah harga pangan terpantau mengalami kenaikan. Berikut daftar harga pangan hari ini, 5 Januari 2023:
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman
Pedagang bawang putih beraktifitas di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Hari kelima setelah tahun baru, mayoritas harga bahan pangan mengalami kenaikan di rata-rata pasar tradisional se-Indonesia. Kenaikan terjadi pada bawang merah, bawang putih, dan cabai merah.

Dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Kamis (5/1/2023) pukul 09.45 WIB, harga bawang merah naik sekitar 2,17 persen dibandingkan kemarin menjadi Rp37.700 per kilogram (kg), bawang putih naik 4,98 persen jadi Rp28.450 per kg, cabai merah besar naik 4,28 persen jadi Rp36.650 per kg.

Kemudian gula pasir premium naik 5,9 persen jadi Rp15.250 per kg, telur ayam ras segar naik 1,19 persen jadi Rp29.750 per kg, daging sapi kualitas 2 naik 0,48 persen jadi Rp125.550 per kg, minyak goreng kemasan merk 1 naik 8,48 persen jadi Rp21.750 per kg, minyak goreng kemasan merk 2 naik 1,91 persen jadi Rp18.700 per kg.

Adapun, beberapa bahan pangan yang lain mengalami penurunan, seperti minyak goreng curah turun 3,09 persen jadi Rp14.100 per kg, cabai merah keriting turun 7,83 persen jadi Rp37.650 per kg, cabai rawit hijau turun 8,7 persen jadi Rp47.750 per kg, cabai rawit merah turun 2,51 persen jadi Rp64.100 per kg.

Sementara itu, harga beras masih mengalami lonjakan seperti terlihat di Panel Harga Badan Pangan Nasional, Kamis (5/1/2023). Beras premium naik 1,15 persen jadi Rp13.200 per kg, beras medium naik 0,17 persen jadi Rp11.490 per kg, biji kedelai impor tetap di Rp14.800 per kg, terigu turun 0,81 persen jadi Rp11.020 per kg, dan jagung peternak turun 5,91 persen jadi Rp5.410 per kg.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, juga telah menjelaskan penyebab dari kenaikan harga seluruh jenis cabai, yaitu akibat hujan yang terjadi di sentra-sentra produksi cabai, seperti Pulau Jawa.

"Kami sudah terima laporannya dan akan segera ditindaklanjuti dengan mendorong mobilisasi pangan dari wilayah surplus atau sentra produksi ke wilayah defisit atau daerah konsumsi seperti Jakarta, mengingat Jakarta merupakan indikator nasional dan berkontribusi sebesar 27 persen terhadap inflasi nasional," kata Arief dalam keterangan resmi, Rabu (28/12/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper