Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Layanan Bank Tertua di Asia Tenggara Ini Error, Banyak Transaksi Duplikat

Bank of the Philippine Islands menghentikan layanan mobile banking sementara menysul gangguan teknis yang mengakibatkan transaksi debit ganda.
Seorang wanita menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank of the Philippine Islands di Manila, Filipina./Bloomberg
Seorang wanita menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank of the Philippine Islands di Manila, Filipina./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Layanan internet dan mobile banking di Bank of the Philippine Islands terpaksa dihentikan sementara pada pada Rabu (4/1/2023) menysul gangguan teknis yang mengakibatkan transaksi debit terduplikasi dan tercatat dua kali.

Dilansir dari Bloomberg, penghentian layanan sementara ini dilakukan setelah bank sentral Filipina memerintahkan bank tertua di Filipina dan Asia Tenggara ini untuk mengembalikan kesalahan transaksi tersebut.

Dalam posting di akun Twitter, BPI mengatakan transaksi di sejumlah mesin ATM, mesin setoran tunai, point of sales (POS), dan transaksi debit e-commerce pada 30 - 31 Desember 2022 tercatat dua kali.

"Kami sudah bekerja untuk membalikkan transaksi duplikat tersebut," ungkap BPI di Twitter.

Dalam tweet lain, BPI mengupayakan agar proses perbaikan transaksi duplikat ini selesai dalam sehari. "Mengingat tingginya volume laporan pada saluran perbankan online kami, akses ke platform web dan aplikasi seluler kami mungkin akan mengalami gangguan," kata BPI.

Bank sentral Filipina Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi erat dengan BPI mengenai insiden tersebut.

“BPI telah mengidentifikasi akar masalah dari kesalahan operasional dan berkomitmen untuk mengembalikan transaksi yang salah dan memulihkan layanan mobile dan internet banking sesegera mungkin," kata BSP.

Bank sentral mengatakan telah menginstruksikan BPI untuk menyerahkan jadwal dan pembaruan mengenai pengembalian transaksi yang salah.

Insiden serupa di BPI telah terjadi setidaknya dua kali di masa lalu. Pada bulan Juni 2017, bank mengalami kesalahan akun menjelang libur panjang akhir pekan. Hampir dua tahun kemudian, sistem perbankan BPI menjadi subjek penyelidikan bank sentral setelah banyak mengalami kesalahan jaringan.

Insiden pada hari Rabu ini mengundang reaksi di Twitter. Banyak yang bertanya mengapa mereka tidak dapat mengakses aplikasi perbankan BPI dan yang lainnya bertanya-tanya mengapa ada penarikan dana di akun mereka.

BPI, yang dimiliki oleh konglomerat Filipina Ayala Corp, meyakinkan nasabahnya bahwa rekening mereka aman dan terjamin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper