Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Bisa 4,8 Persen

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa hanya mencapai 4,8 persen.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid/Antara
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berpotensi hanya mencapai 4,8 persen. Proyeksi itu lebih rendah dari asumsi pemerintah, yang meyakini pertumbuhan hingga 5,3 persen.

Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menilai bahwa 2023 akan menjadi tahun yang tidak mudah karena gejolak ekonomi dan situasi global yang tidak pasti. Ketegangan geopolitik belum menunjukkan titik terang sehingga tekanan masih akan muncul.

Arsjad menyebut bahwa International Monetary Fund (IMF) pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2023, dari 2,9 persen menjadi 2,7 persen. Kadin pun berpandangan bahwa Indonesia akan turut terdampak oleh perlambatan global.

“[Pertumbuhan ekonomi] diperkirakan akan tumbuh setidaknya 4,8 persen—5,0 persen pada 2023,” ujar Arsjad pada Kamis (29/12/2022).

Pemerintah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi 2023 di 5,3 persen, dengan laju inflasi 3,3 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.800. Proyeksi pertumbuhan dari Kadin tercatat lebih rendah dari perkiraan pemerintah, sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia (BI) di 4,37 persen.

Arsjad menyebut bahwa ancaman resesi global menjadi resiko terberat bagi kalngan pengusaha. Berkurangnya permintaan global akan berdampak kepada kinerja perusahaan, terutama di industri berorientasi ekspor.

Kondisi itu menurutnya berisiko mengurangi beban operasional, sehingga salah satu opsi yang mungkin terjadi adalah pemutusan hubungan kerja (PHK).

Oleh karena itu, Kadin menilai bahwa Indonesia harus dapat memaksimalkan pangsa pasar domestik dan berbagai peluang yang ada.

“Permintaan domestik Indonesia masih kuat, di mana berkontribusi sebesar 55 persen terhadap produk domestik bruto [PDB]. Maka dari itu, selama daya beli konsumsi masyarakat dapat kita jaga, roda ekonomi Indonesia dapat terus berputar,” ujar Arsjad.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper