Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Medco E&P Natuna Ltd. berhasil menyelesaikan proyek Belida Extension, dengan produksi gas sebesar 30 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
Onstream proyek yang berlokasi di Wilayah Kerja Blok B Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau ini ditandai dengan selesainya start up fasilitas produksi di Anjungan Lepas Pantai Malong pada 18 Desember 2022 lalu, dan kemudian diikuti Anjungan Lepas Pantai Belida North East pada Minggu, 25 Desember 2022.
Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan menuturkan, proyek Belida Extension merupakan bagian dari proyek pengembangan Lapangan Malong dan Belida North East.
“Kami berharap dapat terus meningkatkan produksi kami baik dari lapangan offshore maupun onshore. Perusahaan juga berterima kasih atas dukungan SKK Migas dan Kementerian ESDM, serta pemangku kepentingan lain sehingga proyek ini dapat berjalan lancar,” ucapnya melalui siaran pers, Rabu (28/12/2022).
Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo menyampaikan apresiasi atas selesainya Proyek Belida Extension. Dia menyebut, keberhasilan proyek Belida Extension ini membantu meningkatkan produksi gas nasional.
“SKK Migas berharap seluruh KKKS terus melakukan upaya yang maksimal dalam mengembangkan lapangan-lapangan migas baru untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional secara berkelanjutan, sebagai langkah nyata mewujudkan visi bersama 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari pada 2030,” ujar Wahju.
Baca Juga
Dia menambahkan, nilai investasi dari proyek Belida Extension ini cukup tinggi dengan angka US$77,5 juta atau sekitar Rp1,2 triliun serta menjadi lapangan pertama yang memproduksikan Lapisan Intra Muda di Natuna.
“Selain itu, [proyek ini] juga menjadi lapangan pertama yang berhasil berproduksi mendahului lapangan lain yang terlebih dahulu mendapatkan persetujuan plan of development pertama untuk memproduksikan Lapisan Intra Muda,” jelasnya.