Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.id: Ekspor CPO hingga Polemik Meikarta

Selain isu terkait ekspor CPO, sejumlah berita komprehensif tersaji dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Sabtu  (24/12/2022).
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis, JAKARTA— Kinerja ekspor crude palm oil  akan kembali digenjot pada 2023 usai gejolak panjang yang mendera industri sawit pada tahun ini. Meski dana kelolaan dari ekspor sawit diproyeksi turun, harga komoditas ini diyakini bakal tetap moncer pada tahun depan. 

Selain isu terkait ekspor CPO, sejumlah berita komprehensif tersaji dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Sabtu  (24/12/2022).

1. Mendongkrak Kinerja Ekspor CPO 2023 Usai Lewati Tahun Sulit

Ekspor minyak sawit mentah dan turunannya mengalami pasang surut sejak pertengahan tahun. Lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri pada awal 2022 memaksa pemerintah menyetop ekspor CPO dan turunannya selama beberapa pekan. 

Situasi ini memberikan pukulan telak bagi industri sawit termasuk eksportir. Tahun ini, ekspor CPO diperkirakan menyentuh 34,67 juta ton hingga akhir tahun dengan nilai US$30,80 miliar.

Jumlah ini sejatinya lebih rendah dibandingkan dengan kinerja tahun lalu. Pada 2021, volume ekspor minyak sawit menyentuh 37,78 juta ton dengan nilai mencapai US$30,32 miliar. 

Di samping itu, pungutan ekspor yang diterima Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 2022 diproyeksi mencapai Rp34,59 triliun. Dana ini anjlok 51,8 persen dibandingkan dengan penerimaan tahun sebelumnya yakni Rp71,64 triliun. 

Capaian 2021 merupakan perolehan dana tertinggi yang diterima BPDPKS lewat pungutan ekspor. Dana kelolaan tersebut membuat lembaga ini memiliki cadangan anggaran untuk digunakan pada tahun - tahun berikutnya. 

2. Polemik Meikarta dan Suksesi Kepemilikan NOBU ke James Riady

Estafet kepemilikan saham pengendali PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) telah bergulir dari tangan pendiri Lippo Group Mochtar Riady ke James Tjahaja Riady. Suksesi ini terjadi di tengah menghangatnya polemik Meikarta yang kini menyeret NOBU.

Pada 7 Desember lalu, sebanyak 1 miliar lembar saham milik Mochtar Riady melalui PT Kharisma Buana Nusantara (KBN) resmi berpindah ke tangan putranya, James Riady. Jumlah saham yang dialihkan itu menggambarkan kepemilikan 21,7 persen saham NOBU.

Transaksi crossing dilaksanakan di harga Rp600 per saham atau seluruhnya mencapai Rp600 miliar. Peralihan ini lantas menempatkan James lewat PT Putera Mulia Indonesia (PMI) sebagai pengendali baru NOBU dengan kepemilikan 23,88 persen saham.

Sekretaris Perusahaan Bank Nobu, Mario Satrio, dalam surat kepada otoritas bursa pada 9 Desember 2022, mengatakan bahwa penghibahan saham dari Mochtar Riady kepada James bertujuan untuk menjaga kelangsungan usaha NOBU.

“Perubahan PSP [pemegang saham pengendali] dan ultimate shareholders ini dilakukan dalam rangka menjaga kesinambungan usaha perseroan,” tutur Mario.

3. Emiten Ritel Menadah Berkah Natal dan Tahun Baru

Akhir tahun barangkali menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh emiten ritel setelah Lebaran. Di kuartal keempat setiap tahunnya, momen Natal dan Tahun Baru rutin menjadi kontributor pemasukan yang cukup besar.

Momentum tersebut tidak direspons para emiten dengan hanya berdiam diri. Sejumlah strategi dan aksi diterapkan para perusahaan untuk mengoptimalkan peluang yang ada.

Sebagai contoh, PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) merealisasikan pembukaan dua gerai baru pada 15 Desember 2022. Dua gerai yang berlokasi di Jakarta dan Gresik menggenapkan target pembukaan 10 gerai baru yang dibidik LPPF untuk 2022.

“Kami senang telah hadir di 10 lokasi baru selama 2022. Kami percaya kehadiran Matahari di Jakarta dan Gresik dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan yang merayakan Tahun Baru dalam waktu dekat,” kata CEO Matahari Terry O'Connor dalam keterangan resminya.

Sementara itu, emiten Grup Kawan Lama PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) memilih opsi penawaran produk diskon kepada konsumennya. Pada Oktober 2022, ACES menggelar Ace Boom Sale sebagaimana dilaksanakan pada Maret 2022.

4. Intiland (DILD) Buka Suara Tuduhan Penyerobotan Lahan di Pluit

Emiten pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) buka suara perihal laporan polisi yang menyebut perusahaan diduga melakukan penyerobotan lahan Apartemen Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.  

Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi mengatakan perseroan belum menerima surat panggilan pemeriksaan dari pihak kepolisian terkait laporan tersebut.

Dia menuturkan pengembang Apartemen Pantai Mutiara yaitu Badan Kerjasama Apartemen Pantai Mutiara (BKAPM).  Adapun, BKAPM merupakan entitas terpisah dari Intiland Development. 

Untuk diketahui, dalam laporan yang terdaftar dalam LP/B/5626/XI/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, Wakil Direktur Utama DILD, Suhendro Prabowo dan Richard S. Hartono diadukan atas tindak pidana penipuan dan atau penggelapan dan atau menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam Akta Otentik. Permasalahan tersebut mengenai permasalahan sebidang tanah dengan luas sekitar 1.800 meter persegi, yang seharusnya bagian dari milik PPPSRS warga Apartemen Pantai Mutiara.

5. Inflasi Jepang Menguat, Akankah Era Suku Bunga Negatif Berakhir?

 Inflasi Jepang pada November menyentuh level tertinggi sejak empat dekade terakhir, memicu spekulasi perubahan kebijakan dari Bank of Japan (BOJ) yang sejak satu dekade terakhir menerapkan suku bunga longgar.

Kementerian Dalam Negeri Jepang melaporkan indeks harga konsumen (IHK) yang tidak termasuk makanan segar, naik 3,7 persen pada bulan November year-on-year (yoy), sejalan dengan perkiraan para ekonom, seperti dilaporkan Bisnis.com yang melansir Bloomberg pada Jumat (23/12/2022).

Kenaikan harga makanan olahan menjadi pendorong terbesar di balik akselerasi tersebut. Inflasi juga bisa mencapai 4 persen jika bukan karena program subsidi perjalanan pemerintah yang memangkas sekitar 0,3 poin persentase dari kenaikan harga secara keseluruhan.

Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk makanan segar dan energi, telah melampaui target 2 persen BOJ selama 8 bulan berturut-turut dan sekarang di level 2,8 persen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : BisnisIndonesia.id
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper